Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
bustanol arifin
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama bustanol arifin adalah seorang yang berprofesi sebagai Full Time Blogger. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ramai-ramai Cari Cuan Jelang Hari Raya Kurban

Kompas.com, 21 Mei 2025, 18:50 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Jelang hari raya idul kurban, sudah banyak peternak sapi maupun kambing yang sudah menjajakan hewan ternaknya untuk disembelih saat Idul Adha.

Kita bisa temui, bukan hanya para peternak saja yang bisa "mencari cuan", tetapi banyak peluang usaha yang terbuka yang bisa dijalankan.

Seorang pemuda, sebut saja namanya Raya, jauh atau tiga bulan sebelum takbir hari raya Idul Adha berkumandang, ia sudah berkeliling ke desa-desa pencetak hewan ternak untuk mencari dan mengumpulkan data ketersediaan hewan kurban.

Dengan hanya berbekal kamera ponsel, Raya memotret setiap kambing atau sapi yang sesuai dengan ketentuan kurban. Lalu, ia mengunggah hasil jepretannya ke akun media sosial yang sudah disiapkan, lengkap dengan keterangan bobot, harga dan nomor kontaknya.

Sementara temannya, Royo, juga menyiapkan beragam bumbu daging siap pakai yang sudah dikemas dalam beragam ukuran, lalu mempostingnya di akun media sosial yang sama, lengkap dengan keterangan berikut harganya.

Ternyata, di akun media sosial yang dibuat oleh Raya juga tertera keterangan bahwa mereka semua jenis kebutuhan kurban, mulai dari pisau sembelih, alat-alat masak, jasa sembelih dan jasa transportasi pengantaran hewan kurban.

Inilah gambaran seorang yang sangat jeli melihat peluang dan piawai memanfaatkan teknologi digital. Membangun ekosistem ekonomi kurban berbasis digital, tanpa perlu banyak keluar modal, tapi keuntungan finansialnya sangat menggiurkan.

Benar, menjelang hari raya Idul Adha, banyak kalangan mulai menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan. Mulai dari ketersediaan SDM, hewan, pakan, transportasi, tempat dan lain sebagainya, sebelum pada akhirnya tiba hari penyembelihan.

Dari semua daftar keperluan hari raya Idul Adha tersebut, bagi seorang entrepreneur hal ini merupakan sebuah peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Sebab, semuanya dapat diperjualbelikan kepada semua orang dengan tetap memperhatikan prinsip kejujuran dan etika dalam bisnis.

Peluang Bisnis Paling Menarik

Paling nyata, permintaan hewan kambing atau sapi akan melonjak tajam menjelang hari raya Idul Adha yang pastinya akan diikuti permintaan kebutuhan lainnya.

Nah, berikut beberapa peta peluang bisnis paling menarik menjelang hari raya Idul Adha.

1. Broker Hewan Kurban

Menjadi perantara antara penjual atau peternak dengan pembeli (perorangan, instansi, masjid dan sebagainya) merupakan peluang cuan yang perlu dicoba oleh siapapun. Cukup bermodal HP, posting hewan kurban berikut keterangan lengkapnya di media sosial secara masif.

Jadi, modelnya menjualkan hewan kurban orang lain dengan menambah margin harga sendiri atau mendapatkan marketing fee (komisi penjualan) dengan besaran yang sudah disepakati bersama. Lumayan, kalau misalkan dapat fee 3-7% per ekor.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Kata Netizen
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Kata Netizen
'Financial Freedom' Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
"Financial Freedom" Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
Kata Netizen
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus 'Dosa Sampah' Kita
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus "Dosa Sampah" Kita
Kata Netizen
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Kata Netizen
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Kata Netizen
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan 'Less Cash Society'?
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan "Less Cash Society"?
Kata Netizen
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Kata Netizen
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Kata Netizen
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Kata Netizen
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Kata Netizen
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Kata Netizen
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Kata Netizen
Menerangi 'Shadow Economy', Jalan Menuju Inklusi?
Menerangi "Shadow Economy", Jalan Menuju Inklusi?
Kata Netizen
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau