Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Kita bisa saja ketat dalam mengelola setiap pengeluaran bulanan. Tetapi, tunggu sampai ada diskon besar... terlebih pada barang yang kita mau... apakah kita bisa membiarkannya?
Barang yang kita mau memang kita dapat, akan tetapi pada waktu yang bersamaan soldo di rekening menipis. Selain itu, pasti ada kebutuhan yang "digeser" karena budgetnya keburu terpakai.
Kalau kamu pernah ada di posisi itu, santai saja. Kamu tidak sendirian. Banyak orang yang terjebak pada pola yang sama: tergoda dulu, mikirnya belakangan.
Apalagi sekarang, semua dibuat serba mudah. Bayar bisa dicicil, ada fitur “beli sekarang bayar nanti alias paylater,” dan iklan-iklan seolah bilang, “Nggak usah mikir, langsung checkout aja!”
Tetapi, justru di sinilah letak bahayanya. Kebiasaan seperti ini bisa jadi awal dari masalah keuangan yang lebih besar.
Maka dari itu, ada satu prinsip finansial sederhana tapi powerful banget yang bisa kamu pegang agar dompet kamu tetap aman. Prinsip apa itu?
Masalah utamanya ada di pola pikir yang sudah terbentuk dari kebiasaan sehari-hari, yaitu "Ambil dulu, bayarnya urusan belakangan."
Kedengarannya sih fleksibel, seolah-olah hidup jadi lebih mudah. Tidak perlu menunggu punya uang cukup, tinggal cicil atau bayar nanti.
Tapi kalau ditelusuri lebih dalam, ini bisa jadi jebakan halus yang bikin keuangan kamu pelan-pelan amburadul.
Kenapa bisa jadi masalah?
Karena setiap kali kita ambil keputusan keuangan tanpa berpikir panjang, kita sedang mengorbankan masa depan demi kepuasan sesaat.
Kita mikirnya, “Ah, cuma 100 ribu kok,” atau, “Tenang aja, masih bisa dicicil 3x.” Tapi kalau itu dilakukan terus-menerus, lama-lama numpuk juga.
Gaji sudah habis duluan untuk menutupi cicilan bulan lalu, bukan untuk kebutuhan bulan ini.
Bahkan parahnya lagi, kita jadi kehilangan kendali atas uang sendiri. Bukannya uang kerja keras kita membuat hidup lebih tenang, malah membuat kita tambah stres.
Setiap tanggal tua jadi horor, karena tagihan mulai berdatangan sementara sisa saldo tinggal kenangan.
Yang lebih bahaya lagi, pola ini sering dibungkus dengan istilah yang keliatannya keren: "buy now, pay later", "cicilan 0%", "tanpa DP", dll.
Padahal, itu semua tetap utang. Dan utang konsumtif yang nggak penting-penting amat, kalau tidak dikontrol, bisa menyeret kita ke dalam masalah finansial yang panjang.
Jadi intinya bukan soal boleh atau tidak boleh beli sesuatu, tapi kapan dan bagaimana caranya kamu ambil keputusan itu.
Kalau kamu terus-menerus ambil dulu, mikirnya belakangan, jangan heran kalau dompet kamu makin hari makin ngos-ngosan.
Nah, ini dia prinsip sederhana tapi ampuh banget yang sering dipakai sama orang-orang yang bijak dalam mengatur uangnya: pikirkan dulu bagaimana bayarnya, baru ambil.
Sesimpel itu. Tapi efeknya luar biasa.
Maksudnya bagaimana? Ya, sebelum kamu memutuskan untuk beli sesuatu—mau itu barang diskon, gadget baru, langganan layanan streaming, bahkan makanan di resto fancy—tanya dulu pada diri sendiri apakah "Gue beneran sanggup bayarnya sekarang?" atau "Ini akan ganggu pengeluaran penting gue nggak, ya?"
Kalau jawabannya membuat kamu berpikir dua kali atau ragu-ragu, berarti kamu belum waktunya ambil.
Ini bukan soal pelit atau menahan diri terus-terusan, tapi soal tanggung jawab dan kesadaran terhadap kondisi keuangan pribadi.
Dengan prinsip ini, kamu jadi lebih terlatih untuk mengatur prioritas. Mana yang kebutuhan, mana yang keinginan.
Mana yang bisa dibeli sekarang, mana yang harus ditunda dulu. Kamu juga jadi lebih hati-hati dengan godaan-godaan iklan yang bilang “cicilannya cuma segini kok!” karena kamu tahu meskipun cicilan kecil kalau numpuk tetap saja membuat dompet megap-megap.
Orang-orang yang pegang prinsip ini biasanya tidak mudah terbawa arus. Mereka nggak gampang FOMO, dan tahu betul bahwa punya sesuatu bukan berarti harus punya sekarang juga. Mereka lebih memikirkan dampak jangka panjang, bukan sekedar puas sesaat.
Dan yang paling penting mereka hidup dengan tenang. Karena tidak dikejar-kejar tagihan, tidak stres setiap buka aplikasi bank, dan tidak menyesal karena beli sesuatu yang akhirnya jarang dipakai.
Jadi, daripada buru-buru ambil lalu mikirnya belakangan, lebih baik mikir dulu, baru ambil. Dompet kamu bakal berterima kasih nanti.
Kalau kamu mulai membiasakan diri untuk berpikir dulu sebelum beli sesuatu atau mengambil cicilan, efek positifnya sangat terasa.
Bukan cuma di dompet, tapi juga di kepala dan hati kamu. Inilah tiga dampak positifnya:
1. Menghindari Utang Konsumtif yang Tidak Perlu
Dengan prinsip ini, kamu jadi lebih selektif. Tidak semua hal harus dibeli sekarang juga.
Kamu bakal mikir, “Gue bener-bener butuh ini nggak sih, atau cuma pengen doang karena lagi tren?”
Akhirnya, kamu jadi lebih jarang mengambil utang untuk hal-hal yang sebenarnya bisa ditunda atau bahkan nggak penting-penting amat.
Nggak ada lagi tuh cicilan untuk beli barang yang cuma dipakai sekali dua kali terus menganggur di pojokan kamar.
2. Mental Lebih Tenang dan Tidak Mudah Panik
Tidak ada lagi drama tiap awal bulan karena harus bayar ini itu. Karena kamu sudah terbiasa menghitung dulu sebelum ambil keputusan, kamu tahu pengeluaran kamu ada di batas aman.
Tidak ada juga rasa menyesal atau stres setelah belanja, karena kamu beli sesuatu dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Hidup jadi lebih ringan, pikiran nggak mumet mikirin tagihan terus.
3. Punya Kendali Penuh atas Uang Sendiri
Kamu bukan lagi korban dari promo-promo menggiurkan atau diskon dadakan. Kamu yang pegang kendali atas uangmu, bukan sebaliknya.
Setiap rupiah yang keluar, kamu tahu itu untuk apa, kenapa, dan bagaimana cara menutupnya.
Kamu juga jadi lebih pede ngomong “nggak dulu deh” ke ajakan nongkrong mahal atau beli barang yang tidak masuk di budget. Karena kamu tahu prioritasmu.
Intinya, hidupmu jadi lebih terarah. Kamu bisa menabung untuk hal-hal yang lebih penting, seperti dana darurat, traveling impian, atau bahkan investasi. Semua berawal dari satu langkah kecil yaitu pikir dulu, baru ambil.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Satu Prinsip Finansial Ini Bisa Menyelamatkan Dompetmu"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.