Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Veronika Gultom
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Veronika Gultom adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Semua Serba Digital, tetapi Lebih Sering "Sok Tahu"

Kompas.com - 20/07/2025, 14:48 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dewasa ini, ketika saluran komunikasi terbuka untuk semua orang, kita lebih sering menjumpai orang-orang seakan tahu segala hal.

Apa saja dibahas dan diperbincangkan, tetapi ketika tahu aslinya justru tidak tahu apa-apa alias sok tahu.

Ya, dunia digital memfasilitasi itu, tetapi kita juga mesti sadari bahwa kemampuan tiap orang dalam memproses informasi berbeda-beda.

Belum lagi jika informasi yang didapat baru sepotong-potong agar ingin terlihat keren di mata orang lain. Ingat, tahu saja tanpa mengerti yang diomongkan bisa bahaya.

Padahal tidak serba-tahu-segala-hal itu tidak masalah. Kemudian, kita juga tidak mesti jadi ahli dalam segala bidang.

Biarkan saja ahli yang berbicara lebih banyak dalam bidangnya, sedangkan kita yang bukan ahli cukup buka pikiran saja, menerima informasi untuk mengerti sesuatu hal, tanpa perlu berusaha menjadi ahli juga.

Selain berasa tahu segala macam, efek digital juga sepertinya mengurangi kemampuan mendengarkan yang berefek pada miscommunication.

Sebagai contoh, percakapan saya dengan seorang kasir, ketika saya hendak membayar belanjaan dan sekalian menukar uang di sebuah warung baso.

Mas, saya mau bayar pake QRIS, tapi saya juga mau nuker uang lima puluh ribuan. Boleh?

Mas kasir malah menjawab begini, "Kalau mau ambil cash cuma bisa sepuluh ribu saja! Jadi ditambahkan ke jumlah pembayaran. Totalnya jadi 75 ribu".

Saya yang gak ngeh balik bertanya,"Maksudnya gimana?"

Dia pun mengulang kembali jawabannya.

Saya menjawab balik, "Err...maksud saya, saya mau bayar basonya pake QRIS, tapi saya butuh uang kecil, jadi saya mau nuker uang 50 ribuan. Bisa?"

Si mas malah mengulang lagi jawaban yang sama, untuk ketiga kalinya. Padahal rasanya saya bicara menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana. Bukan menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing yang tidak umum.

Setelah dibantu temannya yang dari tadi berdiri melongo sambil memegang bungkusan baso pesanan saya, dan saya juga mencoba memilah omongan saya jadi dua bagian antara membayar belanjaan dan menukar uang, barulah komunikasi berjalan lancar. Pada akhirnya, kami semua tertawa menyadari kesalahpahaman tersebut.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau