
Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Bagaimana cara menyeimbangkan kasih pada hewan peliharaan dengan kenyamanan tetangga di sekitar kita? Apakah mungkin keduanya berjalan berdampingan tanpa menimbulkan masalah?
Mencintai hewan peliharaan adalah bentuk kasih. Menjaga ketenangan tetangga adalah bentuk adab. Dan menggabungkan keduanya adalah tanda kedewasaan dalam bermasyarakat.
Bagi sebagian orang, memiliki hewan peliharaan memang membawa kebahagiaan tersendiri. Suami saya, misalnya, seorang pecinta kucing.
Ia sering mengatakan, “ada kehangatan tersendiri ketika kucing mendengkur di pangkuan, atau menyambut kita dengan ekor bergoyang saat pulang kerja.”
Sejak kecil, ia terbiasa hidup berdampingan dengan kucing—bermain, bercengkrama, bahkan tidur bersama.
Namun setelah menikah dengan saya, yang justru memiliki trauma dengan kucing, ia memilih menahan diri untuk tidak lagi memelihara hewan kesayangannya.
Menurutnya, rasa sayang pada hewan harus diimbangi dengan tanggung jawab terhadap lingkungan dan orang di sekitar.
Pecinta hewan perlu memastikan bahwa peliharaannya tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain, terutama tetangga terdekat.
Ketika Kasih Tak Disertai Kesadaran
Meski suami sudah berbesar hati, tantangan justru datang dari luar. Di lingkungan tempat kami tinggal, beberapa tetangga memelihara kucing yang sering berkeliaran bebas.
Jujur, hal ini cukup membuat saya tidak nyaman. Saya jadi jarang keluar rumah, bahkan untuk sekadar menyiram tanaman pun harus menunggu suami pulang kerja.
Bau kotoran di taman, atau kucing yang berjemur di teras, seringkali membuat saya ingin mengeluh.
Pernah saya berkata, “Kita tidak pelihara, tapi kenapa harus ikut menanggung repotnya?” Namun di sisi lain, saya juga tak ingin menyinggung perasaan tetangga yang mungkin benar-benar menyayangi hewannya.
Dari situ, saya belajar bahwa mencintai hewan memang mulia, tapi mencintai ketenangan sesama juga tak kalah penting.
Mereka Memang Lucu, tetapi Tidak Semua Orang Nyaman