
Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Saat pulang ke rumah, anak-anak langsung memeluk saya. Suami tersenyum dan bertanya,
“Tidurnya cukup?”
Saya menjawab, “Cukup. Aku siap lagi.” Jawaban sederhana, tapi mengandung rasa syukur yang dalam.
Malamnya saya menulis di ponsel: “Ternyata tidak ada yang salah dari mencari jeda. Ibu yang waras adalah hadiah terbaik bagi anak-anaknya.”
Sadar dan Penuh Kasih
Mungkin bagi sebagian orang, menginap sendirian di hotel terdengar seperti bentuk pelarian.
Tapi bagi banyak ibu, itu adalah cara paling sederhana untuk tetap bertahan.
Kita sering lupa, cinta juga butuh tenaga. Dan tenaga itu hanya tumbuh dari hati yang diberi ruang untuk beristirahat.
Jadi, jika suatu hari kamu merasa ingin melepaskan sejenak peranmu sebagai ibu, jangan buru-buru merasa bersalah.
Kamu bukan egois. Kamu hanya manusia—yang ingin tetap utuh agar bisa terus mencintai dengan sadar.
Untuk menjadi ibu yang baik, kadang kita perlu berhenti sejenak. Agar bisa kembali, dengan hati yang penuh.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ngamar Sendiri di Hotel: Dosa atau Hak Ibu untuk Waras?"
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang