
Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Car free day (CFD) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.
Tetapi, untuk kali pertama, CFD di Cibonong pada Minggu (26/10/2025), tidak ada pedagang sama sekali.
"Lho, kok nggak ada yang jualan jajanan?" itulah celoteh anak perempuan saya saat kami menjajal CFD di di sepanjang Jalan Tegar Beriman, Cibinong.
Minggu pagi itu, suasana terasa sedikit berbeda dari bayangan banyak orang. Tak ada aroma gorengan yang biasa menggoda penciuman, tak tampak pula tenda-tenda kecil yang menjajakan makanan ringan atau minuman segar.
Kawasan yang biasanya ramai oleh aktivitas jual beli, kini benar-benar dikhususkan untuk olahraga dan rekreasi warga.
Menurut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, kegiatan CFD Cibinong ini masih dalam tahap uji coba.
Jalurnya dibuka sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, memanfaatkan dua jalur utama—dari depan Kodim hingga Cibinong City Mall—yang kini disulap menjadi lintasan pejalan kaki, pelari, dan pesepeda.
Sempat beredar kabar bahwa UMKM lokal akan difasilitasi berjualan di jalur lambat. Namun pada pelaksanaan perdananya, hal itu belum terlihat.
Jalur lambat justru tetap difungsikan untuk kendaraan bermotor, mungkin sebagai bentuk antisipasi kemacetan di sekitar kawasan.
Kondisi ini menimbulkan sedikit ironi: jalur cepat berubah menjadi ruang untuk berjalan kaki dan bersepeda, sementara jalur lambat justru menjadi jalur padat kendaraan.
Beberapa pengguna jalan terlihat harus ekstra hati-hati saat menyeberang menuju area parkir, terutama karena kendaraan yang melintas masih melaju cukup cepat.
Meski begitu, ada banyak hal positif yang bisa dicatat dari penyelenggaraan CFD perdana di Cibinong ini.
Ruas Jalan Tegar Beriman yang rindang menghadirkan suasana sejuk dan nyaman untuk berolahraga. Banyak warga tampak menikmati kesempatan berjalan santai sambil menghirup udara pagi tanpa polusi.
Dari sisi visual, kawasan ini juga cukup fotogenik. Barisan pepohonan di sepanjang jalan menjadi latar menarik bagi para penghobi foto maupun pembuat konten media sosial.
Beberapa fotografer lokal pun tampak menawarkan jasa foto dadakan kepada pengunjung yang berolahraga.
CFD Cibinong memang masih perlu evaluasi—mulai dari pengaturan jalur, penyiapan kantong parkir, hingga kebijakan untuk UMKM lokal agar bisa ikut meramaikan suasana tanpa mengganggu esensi “hari bebas kendaraan bermotor”. Namun, potensi untuk berkembang menjadi ruang publik yang sehat, tertib, dan ramah warga jelas sudah terlihat.
Setidaknya, Minggu pagi di Cibinong kini punya wajah baru: jalan utama yang lapang, udara yang lebih segar, dan kesempatan bagi warga untuk bergerak bersama dalam semangat hidup sehat.
Mungkin memang belum sempurna, tapi inilah langkah awal menuju kota yang lebih manusiawi—tempat kendaraan menepi sejenak, memberi ruang bagi langkah kaki dan tawa warga yang menikmati pagi.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "CFD Cibinong, Edisi Perdana Tanpa Penjual Jajanan"
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang