Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iwan Berri Prima
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Iwan Berri Prima adalah seorang yang berprofesi sebagai Dokter. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

4 Alasan di Balik Pembentukan Asosiasi Peternak Sapi dan Kambing di Bintan

Kompas.com - 17/01/2024, 15:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dalam upaya menuju keberhasilan pembangunan, pelibatan masyarakat dalam proses mewujudkannya merupakan cara yang efektif. Termasuk juga dalam hal pembangunan di sektor peternakan.

Sebagai seorang penanggung jawab sektor peternakan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, saya berpendapat bahwa membentuk asosiasi di setiap rumpun peternakan merupakan cara yang penting untuk dilakukan.

Di Bintan sebelumnya sudah ada asosiasi peternak unggas dan perhimpunan peternak monogastrik. Maka selanjutnya, perlu dibentuk organisasi untuk peternak sapi dan kambing.

Pada tanggal 24 Oktober 2023, bertempat di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan, atas inisiatif dinas, kami mengajak para peternak sapi dan kambing untuk membentuk asosiasi atau organisasi peternak.

Setelah menjalani proses musyawarah yang penuh rasa kekeluargaan akhirnya organisasi tersebut terbentuk dengan nama persatuan Peternak Sapi dan Kambing Kabupaten Bintan.

Kadis DKPP Bintan yang membuka langsung acara peresmian organisasi tersebut menyampaikan apresiasi langkah pembentukan ini dan berharap agar ke depannya sektor peternakan, khususnya ternak sapi dan kambing di Bintan akan lebih maju dan berkembang.

Tak ketinggalan, pada momen tersebut saya selaku penanggung jawab juga menyampaikan empat alasan mengapa asosiasi peternak ini perlu dibentuk, antara lain sebagai berikut.

Pertama, sejauh ini belum ada asosiasi peternak sapi dan kambing di Bintan. Kalau pun ada, menggunakan nama Kota Tanjungpinang dan Bintan. Dua kabupaten/kota menjadi satu. Akibatnya dinas kabupaten tidak bisa melakukan pembinaan. Sehingga pembentukan asosiasi Ini adalah sejarah bagi kabupaten bintan.

Kedua, keberadaan asosiasi merupakan pilar penting untuk memberikan masukan kebijakan, seperti Pengendalian inflasi, kebijakan pemasukan hewan, kebijakan pembangunan peternakan dan lain sebagainya.

Ketiga, asosiasi menjadi simbol kekuatan dan kebangkitan peternakan Bintan. Dengan bersatu, peternak akan menjadi kuat. Terlebih, adanya persoalan rempang (Kota Batam), beberapa pengusaha ternak akan relokasi ke bintan. Artinya, Investasi akan masuk ke bintan. Investasi berkembang, namun peternak lokal tidak tumbang.

Keempat, asosiasi diharapkan memberikan semangat anggotanya. Salah satunya adalah usulan adanya kontes ternak sapi dan kambing. Seperti layaknya didaerah lain, penyelenggara kontes biasanya adalah organisasi peternak. Sehingga organisasi ini memang sangat dibutuhkan.

Pada momen pembentukan itu juga sekaligus dilakukan peresmian Ketua Umum Persatuan Peternak Sapi dan Kambing Kabupaten Bintan periode 2023-2026 adalah Satiman, lalu Sekretaris Umum adalah Teguh Beni Irawan, S.Pt, serta Bendahara Umum adalah Eko Susilo.

Semoga terbentuknya asosiasi peternak akan semakin memperkokoh persatuan peternak di Bintan dan menjadi pertanda bahwa tanpa kehadiran peternak, sejatinya pemerintah daerah juga tidak dapat berbuat banyak. Peternak Bintan Bangkit, rakyat sejahtera!

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Empat Alasan Mengapa Perlu dibentuk Asosiasi Peternak Sapi dan Kambing di Bintan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com