Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sri Rohmatiah Djalil
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sri Rohmatiah Djalil adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kompas.com - 25/04/2024, 10:51 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Jika ada yang diharapkan dari saat panen raya yakni penen dapat menopang kebutuhan rumah tangga petani. Sedangkan masyarakat diuntungkan dengan adanya operasi pasar.

Para petani di Kabupaten Madiun sekarang tengah masuk masa panen. Meski sempat ada kenaikan harga gabah pada Desember 2023, ternyata tidak begitu berdampak yang cukup signifikan.

Bayangan saja, pada Desember harga gabah kering giling (GKG) sekitar Rp9.200 per kilogramnya. Sedangkan sekarang saat masa panen berada di kisaran Rp 6.000 per kilogramnya.

Penurunan ini biasa terjadi setiap hari dan secara bertahap, tetapi dengan harga tersebut masih cukup wajar karena petani masih dapat untung.

Akan tetapi jika turun terus hingga di bawah Rp5.000 per kilogramnya, maka petani akan mengalami kerugian, karena tidak seimbang dengan biaya produksi.

Oleh karena itu, tergantung ingin memakai kacamata apa kita melihatnya: jika harga gabah tinggi, menguntungkan petani, tetapi merugikan masyarakat karena harga beras pun akan tinggi.

Namun, apa yang berbeda dengan masa panen kali ini dengan masa panen raya lainnya?

Sebagai gambaran saja, turunnya harga gabah kering panen (GKP) tidak diiringi turunnya harga beras. Terjadi penurunan tetapi lambat, hanya sekitar Rp500-Rp1.000 per kilogramnya.

Sehingga di kios-kios harga beras masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.900-Rp11.800 untuk beras medium. Sementara HET beras premium Rp14.900-Rp15.800 per kilogramnya.

Secara umum harga beras di setiap wilayah memilki perbedaan, kalau di Madiun harga beras medium kisaran Rp11.500-Rp14.500 per kilogramnya.

Tetapi untuk beras premium biasanya dijual di harga Rp15.000-Rp16.500 per kilogramnya.

Kalau melihat belum turunnya harga beras di pasaran, setidaknya ada 2 hal yang bisa kita perhatikan apalagi ketika masa panen ini.

1. Bulan Ramadan

Alasan pedagang belum menurunkan harga beras meski HET dari pemerintah sudah ditetapkan adalah bulan Ramadan.

Ini umum sekali terjadi, karena saat bulan Ramadan konsumsi beras meningkat, tetapi tidak diimbangi ketersediaan barang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com