Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gregorius Nafanu
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Gregorius Nafanu adalah seorang yang berprofesi sebagai Petani. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Agar Lansia Bisa Produktif Pertimbangkan 5 Cara Berikut!

Kompas.com - 31/05/2024, 22:07 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Lansia, usia di atas 60 tahun hingga 70 tahun masih bisa kerja dengan produktif. Asal bisa ditempatkan pada posisi atau bidang kerja yang tepat.

Meski memang usia 60 tahun bukan berarti tidak produktif, toh usia pensiun kerja saat ini, telah ditetapkan pada umur 65 tahun.

Kalau meliha sektor swasta, pekerja lansia bahkan masih bisa bekerja hingga pada usia 70 tahun.

Sebab para lansia ini memiliki sesuatu yang masih dibutuhkan oleh tempat yang mana bisa bekerja sesuai kemampuan dan tempat yang tepat.

Karena kita tidak bisa pungkiri bahwa kemampuan seseorang memang akan menurun seiring bertambahnya usia.

Makanya jadi penting kalau penempatan kerja untuk lansia mesti pada bagian-bagian mana yang cocok dan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal.

Itu semua berkaitan dengan keahlian, pengalaman, dan kesehatan secara keseluruhan. Simak yang bisa perusahan lakukan jika ingin memerkerjakan lansia.

1. Bagian yang Sesuai dengan Pengalaman

Menempatkan pekerja lansia di bagian yang sesuai dengan pengalaman dan keahliannya dapat membantu mereka tetap aktif dan produktif.

Kalau seorang pekerja lansia memiliki pengalaman yang luas di bidang tertentu, maka tempatkan lansia di bagian yang relevan dapat membantu meningkatkan kinerja dan kontribusinya.

2. Bagian yang Memerlukan Keterampilan Khusus

Selain kaya akan pengalaman dan wawasan, lansia juga memerlukan keterampilan atau pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pekerja lansia.

Banyak sekali yang bisa dilakukan seperti softskill yang berkaitan dengan penanganan masalah pelanggan, penyelesaian konflik, atau pengalaman manajemen.

Menempatkan mereka di bagian yang membutuhkan keterampilan tersebut dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan.

3. Bagian yang Mendorong Kolaborasi dan Pembelajaran

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Kata Netizen
Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Kata Netizen
Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Kata Netizen
Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Kata Netizen
Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Kata Netizen
Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kata Netizen
Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Kata Netizen
Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kata Netizen
Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Kata Netizen
Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Kata Netizen
Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Kata Netizen
'Mindful Eating' di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

"Mindful Eating" di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau