Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

"Mindful Eating" di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

Kompas.com, 18 Maret 2025, 16:09 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Jika dunia pendidikan telah mengenal mindful learning, maka sektor konsumsi pun menghadirkan mindful eating. Dari kata mindful dapat diartikan dengan sadar dan sepenuh hati.

Mindful eating adalah sebuah metode atau teknik mengonsumsi makanan dan minuman secara sadar dan sepenuh hati. Seseorang yang menerapkan mindful eating dapat mengubah pola makannya menjadi lebih sehat dan bermanfaat.

Melalui mindful eating, kita tak perlu makan dalam porsi besar, over portion, makn cepat cepat dan sepuasnya seperti mukbang. Mindful eating lebih menekankan kita tahu apa yang kita makan, bagaimana warnanya, rasanya, aromanya dan manfaatnya. Kita pun sadar berapa takaran porsi yang akan dimakan.

Di masa bulan suci Ramadan ini, mindful eating sangat sesui untuk diterapkan. Dengan berpuasa, kita belajar mengontrol hawa nafsu, termasuk nafsu makan. Maka praktik baik berpuasa yang baik salah satunya dengan mindful eating.

Tak perlu memikirkan senikmat apa takjil harian atau selegit apa menu-menu berbuka dan sahur setiap hari. Perut yang mulai dibiasakan kosong sepanjang satu hari, wajib menerima perlakuan pelan-pelan dan bertahap saat menikmati menu makanan pada saat berbuka atau sahur. 

Umat Muslim tentunya sudah paham benar bagaimana menjalankan pola makan yang seyogyanya saat berpuasa. 

Mindful eating sangat berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Manfaat yang bisa diperoleh antara lain membantu perbaikan pola makan, kebiasaan makan, memilah makanan yang baik dan tidak sehat, menciptakan pengalaman menikmati makanan yang lebih memuaskan, melatih diri untuk mengonsumsi makanan yang bernutrisi, dan tentu saja menurunkan berat badan/menguruskan badan.

Namanya mindful eating, maka kita pun sadar sepenuhnya saat akan menikmati sajian menu makanan. Dalam penerapan mindful eating kita perlu memperhatikan aroma, tekstur, rasa, dan bahkan bunyi dari makanan saat dikunyah di mulut. Sayuran segar yang masuk di mulut akan terasa suaranya saat dikunyah. 

Ketika berada dalam mindful eating, hindari gerak cecpat menyantap makanan. Perasaan saat makan harus tenang, menikmati situasi. 

Jika terdapat beberapa macam makanan, maka sebaiknya nikmati satu per satu terlebih dulu. Rasakan semua keunikan menu. Mencampurkan beberapa lauk, sayur dengan nasi sekaligus pada suapan pertama cenderung menghindarkan kita dari mindful eating. 

Suapan pertama tak boleh terburu-buru, perlu dinikmati, dirasakan tektur makanannya di mulut dan sensasinya di lidah.

Satu lagi, judgment negatif terkait makanan sejak awal dengan mengatakan tidak enak, misalnya, perlu dihindari. Pola pikir ini akan membuat tubuh kita secara tidak langsung menolak manfaat dari makanan yang masuk ke perut.

Pada masa bulan Ramadan ini pula, mindful eating yang diterapkan tentunya bisa berkontribusi positif untuk intervensi perubahan iklim. Dengan minfdul eating, upaya memboroskan makanan akan diminimalisir. Bagaimanapun juga, pola memasak dan makan makanan yang tidak terkontrol akan menimbulkan sampah makanan berupa sisa makanan yang tak terkonsumsi baik pada saat sahur maupun berbuka. 

Ketika saya melihat aksi humanis beberapa personil TNI dari Koramil Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja yang membagikan kotak makan berisi takjil dan makanan untuk berbuka puasa, saya sangat mendukungnya.

Ini bukan hanya tentang berbagi makanan, tetapi ada pesan di setiap isi kotak takjil tersebut, yakni tidak menyisakan makanan tersebut karena telah ditakar sesuai dengan kebutuhan makan orang dewasa. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Kata Netizen
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Kata Netizen
'Financial Freedom' Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
"Financial Freedom" Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
Kata Netizen
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus 'Dosa Sampah' Kita
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus "Dosa Sampah" Kita
Kata Netizen
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Kata Netizen
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Kata Netizen
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan 'Less Cash Society'?
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan "Less Cash Society"?
Kata Netizen
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Kata Netizen
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Kata Netizen
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Kata Netizen
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Kata Netizen
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Kata Netizen
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Kata Netizen
Menerangi 'Shadow Economy', Jalan Menuju Inklusi?
Menerangi "Shadow Economy", Jalan Menuju Inklusi?
Kata Netizen
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau