Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dian S. Hendroyono
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Dian S. Hendroyono adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Daging Tiruan Tidak Selalu Lebih Sehat Dibanging Daging Asli

Kompas.com - 20/10/2022, 10:24 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Daging Tiruan, Lebih Sehat Ketimbang yang Asli?"

Adakah yang pernah mencoba daging tiruan atau fake meat? Bagaimana rasanya?

Mungkin rasanya memang enak dan mirip dengan daging asli, namun tentu akan butuh beberapa penambah rasa agar rasanya mendekati daging asli.

Daging tiruan diklaim lebih bagus untuk kesehatan dan lebih ramah terhadap lingkungan.

Dari segi ramah lingkungan, mungkin klaim tersebut ada benarnya. Akan tetapi klaim daging tiruan lebih sehat, belum tentu.

Begini penjelasannya.

Mengenal Daging Tiruan (Fake Meat)

Berdasarkan bahan utamanya, daging tiruan terbagi dalam dua kategori, yakni daging tiruan yang dibuat dari protein tanaman (plant-based meat) dan daging tiruan dari protein yang dibuat dari kultur sel (cell-based meat).

Plant-based burger dan sosis, seperti yang banyak dijual di supermarket, dibuat dari hasil ekstrak protein tanaman, seperti kacang polong, kedelai, gandum, jamur, dan berbagai bahan lainnya agar rasa dan bentuknya mirip dengan daging asli.

Bahan lain yang biasanya ditambahkan di daging tiruan (plant-based meat) ini adalah minyak kelapa dan minyak kelapa sawit yang disuling dan ditambahkan ke dalam daging tiruan tersebut agar daging menjadi lembut dan juicy seperti daging asli.

Lalu, ada juga zat pewarna, seperti ekstrak bit merah yang ditambahkan agar warna daging tiruan berubah menyerupai daging asli ketika dimasak.

Selain itu ada juga leghemoglobin yang berasal dari kedelai, yakni sebuah protein berwarna merah dan diproduksi melalui rekayasa genetik ragi.

Penambahan bahan ini bertujuan agar daging tiruan bisa tampak "berdarah" ketika disantap.

Jenis daging tiruan kedua adalah cell-based atau kultur sel. Jenis daging tiruan ini dibuat menggunakan teknologi kultur sel hewan.

Sel hewan yang diolah menggunakan teknik khusus akan menghasilkan produk yang menyerupai daging.

Akan tetapi konsep ini agaknya masih sulit untuk dilakukan. Menurut artikel di ZME Science, di Australia baru ada dua perusahaan yang memproduksi daging tiruan dari kultur sel daging.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau