Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kala Jakarta Punya Kasino dan Pengusaha Indonesia Bangun Kasino di Pulau Natal"
Siapa pun tahu bahwa perjudian dilarang di Indonesia. Tak hanya pemerintah, hampir seluruh warga negara Indonesia pun tentu sepakat bahwa judi hanya akan merugikan dan tentunya melanggar norma agama.
Akan tetapi, ternyata perjudian pernah menjadi hal yang legal di Jakarta. Memori akan kota Jakarta yang pernah memiliki kasino alias tempat judi kembali hadir lantaran kisah Gubernur LE yang hobi ke kasino.
Kisah kota Jakarta yang pernah memiliki kasino berawal pada saat pemerintahan Gubernur Ali Sadikin yang menjabat antara tahun 1966 hingga 1977.
Syahdan, di awal pemerintahannya kala itu, Ali Sadikin terkejut ketika mengetahui APBD DKI Jakarta hanya sebesar Rp66 juta. Itupun sudah termasuk hasil pungutan pajak daerah dan subsidi dari pemerintah pusat.
Ali Sadikin bingung, bagaimana mungkin membangun Jakarta dengan APBD sekecil itu. Lantas ia pun kemudian mencari solusi terbaik memperoleh dana pembangunan Jakarta tanpa menabrak undang-undang yang ada.
Sekda DKI Jakarta kala itu, Djumadjitin lalu menunjukkan padanya Undang-Undang No. 11 Tahun 1957 tentang Peraturan Pajak Daerah.
Undang-Undang ini membuka peluang bagi Pemda untuk memungut pajak atas izin perjudian. Dari sini, sebuah jalan pun terbentang lebar bagi pemerintahan Ali Sadikin.
Sebagai langkah awal, pada tanggal 26 Juli 1967, Ali Sadikin mengeluarkan Surat Keputusan yang melarang semua perjudian gelap di wilayah DKI Jakarta.
Tak lama setelah SK itu terbit, hanya berselang dua bulan, Jakarta pun mencatat sejarah dengan berdirinya kasino pertama di kawasan Petak Sembilan No. 52, Jakarta Barat.
Akan tetapi sebagai orang nomor satu DKI Jakarta sekaligus Purnawirawan Letnan Jenderal KKO itu bergeming. Ia percaya bahwa dia memiliki landasan hukum yang jelas.
Gubernur di era sebelumnya mestinya tahu. "Hanya saja gubernur-gubernur lain tidak berani melakukannya," ujar Ali Sadikin seperti dikutip dari Biografi Bang Ali: Demi Jakarta 1966-1977 karya Ramadhan K.H. "Saya berani untuk keperluan rakyat Jakarta."
Selain kasino di bilangan Petak Sembilan, beberapa kasino lain pun menyusul dibuka, seperti Hailai Casino yang dibangun pada tahun 1971 dan Copacabana Casino yang dibangun pada tahun 1975 di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Lalu ada juga di lantai bawah Djakarta Theater dan di Proyek Senen, Jakarta Pusat.
Copacabana Casino bukanlah kasino sembarangan. Kasino ini merupakan salah satu kasino yang bergengsi pada masa itu. Copacabana Casino berada persis di sebelah Hotel Horison (kini Mercure Convention Center Ancol).
Kasino ini bahkan memiliki ruang khusus VIP yang tentunya hanya pejudi kelas atas yang boleh diizinkan masuk.