Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ozy V. Alandika
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ozy V. Alandika adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Peluang Bisnis Cabai Keriting Lokal

Kompas.com - 08/12/2022, 15:05 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menariknya lagi, cabai lokal lebih aman dari serangan daun keriting dan menguning. Meski bekal tanamnya hanya menggunakan pupuk ayam organik dan urea dengan bedengan biasa, serta tidak menggunakan plastik mulsa.

Bagaimana dengan hama? Semua tanaman juga mudah mati jika digerogoti ulat dan tungau. Oleh karenanya, tetap dibutuhkan insektisida dan fungisida.

3. Masa Panen Lebih Panjang Dibandingkan Cabai Hibrida

Tidak lengkap rasanya jika kita tidak melirik kedua varietas cabai dari sisi panen.

Seperti yang dikatakan di awal, modal besar bakal diikuti panen yang melimpah. Hal ini sering berlaku untuk budidaya cabai hibrida.

Sayangnya, harga cabai di pasaran sering pula lebih mahal daripada rasa cabai itu sendiri.

Alhasil, para petani malah berkeluh bahwa mereka jarang dapat untung melainkan hanya sebatas pulang modal. Laksana pepatah, gali lubang tutup lubang.

Belum selesai di sana, bersandar dari ulasan BPP Sandaran, frekuensi panen cabai dapat dilakukan 12-20 kali sampai tanaman berumur 6-7 bulan bergantung pada pemberlakuan (perawatan cabai).

Cabai lokal yang baru 3 kali panen Kompasianer Ozy V. Alandika Cabai lokal yang baru 3 kali panen

Namun, kenyataannya di lapangan, kebanyakan cabai hibrida hanya mampu mendulang frekuensi panen sebanyak 8-10 kali saja, itu jika dipetik merah. Jika dipetik hijau, bisa saja lebih minim lagi. Tapi ya memang sesuai, karena produktivitas panennya juga tinggi.

Sedangkan cabai lokal, frekuensi panen normal berada pada rentang 10-12 kali. Makin baik pemberlakuan tanaman, maka frekuensi panennya bisa lebih banyak. 

Bersandar pada 3 alasan utama di atas, rasanya cabai keriting lokal cenderung lebih tepat bagi masyarakat yang menjadikan usaha tani sebagai bisnis sampingan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kata Netizen
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Kata Netizen
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau