Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Adalah rahasia umum bila kompetisi sepak bola di Indonesia selalu jadi “lahan” tempat para mafia bola melakukan kecurangan. Tujuannya tentu menguntungkan dirinya sendiri dan orang-orang tertentu.
Kecurangan yang terjadi dimulai dari menyuap wasit, pemain, serta mafia-mafia yang berperan dalam pengaturan skor.
Pengurus baru PSSI nanti memang harus secara serius menangani masalah mafia sepak bola ini. Jangan lagi ada pertandingan yang sudah bisa ditebak hasilnya saat pertandingan masih berjalan.
Jangan ada lagi klub yang bisa membeli sebuah kemenangan untuk memuluskan tiket promosi dalam sebuah kompetisi.
Dengan adanya kompetisi yang fair juga bersihnya sepak bola Indonesia dari praktik-praktik curang para mafia bola, maka iklim sepak bola Indonesia akan bisa berjalan dengan baik.
Bayangkan bila kompetisi berjalan fair maka setiap klub yang berlaga akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa jadi nomor satu. Otomatis para pemain yang bermain di liga juga pasti akan semakin berkualitas.
Di samping itu, hal yang pasti adalah unsur sepak bola sebagai sarana hiburan masyarakat juga akan terpenuhi.
Kemudian puncak dari adanya kompetisi yang fair dan bersih dari campur tangan mafia, tentu prestasi sepak bola Indonesia akan ikut meningkat baik di level klub maupun tim nasional di kemudian hari.
Dalam mendukung perbaikan kualitas pemain, maka perbaikan berbagai infrastruktur pendukung sepak bola juga harus jadi perhatian dan jadi prioritas pengurus PSSI.
Fasilitas lapangan yang memenuhi standar kelayakan FIFA harus diterapkan di semua stadion besar yang ada di Indonesia. Jangan sampai ada lagi kasus lapangan yang becek terendam air genangan hujan karena sistem drainase yang buruk.
Selain itu keamanan stadion juga harus diperhatikan, mulai dari alur para penonton masuk dan keluar harus diperhatikan. Jangan sampai kejadian seperti tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu terulang.
Akibatnya banyak orang yang berdesakan dan harus meregang nyawa karena pintu keluar yang tak bisa diakses.
Kepengurusan PSSI kelak diharapkan tidak akan ada lagi orang yang masuk hanya menumpang popularitas.
Pemilihan serta penempatan sumber daya manusia yang tepat akan menjadikan sebuah kolaborasi yang baik untuk perbaikan sepak bola Indonesia.
Sesuaikan bidang pekerjaan para pengurus dengan kompetensinya. Sebagai contoh, seorang pengurus yang paham akan kualitas pemain, tugaskanlah mereka untuk mengurus tim nasional.