Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Oktav UnikArdiana
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Oktav UnikArdiana adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

6 Kiat Membuat Presentasi Kuliah yang Baik

Kompas.com, 7 Februari 2023, 12:32 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Bagi mahasiswa kegiatan presentasi sudah seperti makanan pokok yang hampir setiap minggu ditugaskan di hampir setiap mata kuliah.

Dalam sebuah presentasi, biasanya satu kelompok mahasiswa akan diminta oleh dosennya untuk membahas soal topik tertentu pada satu mata kuliah.

Satu hal yang pasti, dalam membuat presentasi semua anggota kelompok harus mempersiapkannya dengan baik. Maka tentu, dalam mempersiapkannya butuh waktu yang cukup.

Namun, seringnya alih-alih menyiapkan materi presentasi, kegiatan berkelompok ini malah berakhir dengan pembagian submateri tiap anggota saja dilanjutkan makan atau jajan bersama.

Akibatnya kelompok tadi jadi tak memiliki waktu yang cukup untuk membuat materi presentasi yang baik.

Nah, untuk itu saya ingin membagikan beberapa kiat agar tetap bisa mempersiapkan materi presentasi yang baik meski waktu membuatnya hanya sedikit.

  • Gunakan Referensi dari Dosen

Ketika mahasiswa diberi tugas membuat presentasi oleh dosennya, dosen tersebut akan memberikan beberapa referensi, baik berupa jurnal, buku, artikel, dan lain sebagainya yang bisa digunakan selama perkuliahan berlangsung.

Dari referensi ini kita bisa memanfaatkannya sebagai salah satu modal untuk mengumpulkan bahan materi presentasi yang ingin dibuat.

Namun, dalam menggunakan referensi juga jangan asal. Kita tetap harus pintar untuk membahasakan ulang materi yang terdapat dalam referensi yang diberikan dosen tadi dengan bahasa kita sendiri.

Fungsinya, agar materi yang kita sampaikan nanti saat presentasi mudah dipahami oleh dosen juga mahasiswa lain yang menyaksikan.

Cari referensi tambahan minimal tiga sumber dari channel YouTube terpercaya

Untuk membuat materi presentasi yang baik, kita tak bisa hanya mengandalkan referensi dari dosen. Sebagai dosen biasanya juga membebaskan mahasiswanya mencari sebanyak-banyaknya referensi untuk membuat materi presentasi yang baik.

Tentu dengan catatan semua referensi tersebut harus bisa dipertanggungjawakan dan jelas dasar keilmuannya.

Di era teknologi dan digital yang serba canggih ini, kita bisa menemukan banyak referensi dari internet, salah satunya dari YouTube.

Youtube bisa menjadi salah satu tempat yang bisa dijadikan referensi praktis dan efisien bagi kita dalam memahami penjelasan suatu topik.

Seorang pembuat konten di YouTube apalagi tentang materi pelajaran untuk mahasiswa biasanya sudah menyesuaikan bahasa yang digunakan agar lebih mudah dimengeri oleh mereka yang menontonnya.

Dalam menggunakan referensi dari YouTube pun kita tak boleh asal comot. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam memilih channel YouTube sebagai referensi harusnya channel yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawakan dari sisi keilmuannya.

Maka dari itu paling tidak kita harus mencari tiga channel YouTube yang membahas satu topik atau materi yang sama. Gunanya agar kita bisa mempertimbangkan materi topik tersebut dari tiga sudut pandang berbeda.

Contoh media presentasi yang dibuat dengan menarik dan jelas, sehingga memudahkan yang menyaksikan memahami materi yang terdapat di dalamnya.Kompasianer Oktav Unik Ardiana Contoh media presentasi yang dibuat dengan menarik dan jelas, sehingga memudahkan yang menyaksikan memahami materi yang terdapat di dalamnya.

  • Hanya Tuliskan Poin-poin Penting

Setelah semua bahan untuk membuat materi presentasi terkumpul. Langkah selanjutnya adalah menyusun dan membuatnya seringkas mungkin,

Caranya, kita hanya perlu menuliskan poin-poin penting dari berbagai referensi yang kita temukan.

Lalu boleh juga ditambahkan penjelasan singkat agar mereka yang menyaksikan presentasi kita bisa langsung memahami dalam sekali baca.

Hal ini tentu juga mesti diimbangi dengan penjelasan yang lebih detail saat menerangkannya secara lisan.

Maka dari itu, sebelum menyusun materi presentasi pastikan diri kita paham secara menyeluruh terkait apa yang kita ingin sampaikan.

Jangan sampai ketika kita sedang berada di depan untuk presentasi, tetapi kita sendiri tak paham tentang materi yang kita sampaikan.

  • Buat Media Presentasi yang Menarik

Setelah semua poin-poin penting dituliskan beserta penjelasan singkatnya, rangkai keseluruhan materi presentasimu semenarik mungkin.

Menarik di sini bukan berarti harus dihias secara berlebihan. Sebab, alih-alih akan bisa membuat orang yang menyaksikan mudah mengerti materi yang kita sampaikan, mereka malah terganggu akan semua hiasan serta dekorasi presentasi kita.

Selain itu buat materi presentasi kita agar terlihat elegan. Tujuannya agar presentasi kita lebih nyaman untuk dilihat.

Dengan bantuan berbagai teknologi digital, kita bisa membuat materi presentasi yang bagus agar lebih mudah menarik perhatian orang yang menyaksikan.

Salah satu media yang bisa kita manfaatkan untuk membuat materi presentasi dengan bagus adalah Canva. Kamu bisa memanfaatkan Canva untuk membuat template slide presentasimu menjadi lebih menarik.

Dengan membuatnya menarik dan elegan, tentu hal ini akan memberikan gambaran bahwa apa yang kita buat dan presentasikan merupakan karya pribadi berdasarkan dari berbagai bahan referensi yang telah kita pahami sebelumnya.

  • Jika Perlu, Tambahkan Video Pemantik

Jika dirasa perlu, kamu juga bisa menambahkan video berisikan gambaran singkat mengenai topik dan materi apa yang hendak kita sampaikan.

Tujuan dari pemberian video ini adalah sebagai bahan pemantik agar orang lain menaruh perhatian penuhnya kepada kita. Selain itu juga untuk memancing rasa penasaran mereka.

Akan tetapi, penyajikan video ini juga mesti dipertimbangkan dengan matang. Jangan sampai video yang kita buat malah tidak mendukung presentasi kita.

  • Yakinkan Bahwa yang Kita Sampaikan Meiliki Sumber Jelas

Hal penting yang perlu diperhatikan saat mempresentasikan suatu materi atau topik adalah kita mesti memiliki sumber dan referensi yang jelas.

Oleh karenanya, jangan lupa untuk selalu sisipkan sumber referensi yang kita gunakan di setiap materi presentasi yang kita sampaikan.

Tujuannya adalah agar semua orang yang menyaksikan presentasi kita percaya dan yakin bahwa apa yang kita sampaikan adalah benar dan bisa dibuktikan.

Di samping itu, ketika ada teman atau dosen yang bertanya mengenai materi presentasi kita, kita jadi bisa menjelaskan lebih lanjut berdasarkan sumber referensi yang kita gunakan.

  • Aktif Memberi Komentar pada Presentasi dari Penyaji Lain

Hal terakhir yang juga perlu dilakukan adalah harus aktif memberi komentar pada presentasi milik teman lainnya.

Interaksi dalam hal ini tidak harus selalu dalam bentuk pertanyaan yang dilontarkan kepada kelompok penyaji. Komentar positif, tambahan, dan saran juga tak kalah penting untuk mengapresiasi kelompok yang sedang bertugas menjadi tim penyaji.

Dengan memberi komentar, kritik, saran, atau pertanyaan, kegiatan presentasi niscaya akan terasa lebih hidup dan berjalan dua arah.

Melalui interaksi yang menghidupkan kegiatan presentasi, dosen juga akan menilai siapa yang aktif dan siapa yang hanya duduk manis.

Seperti halnya ketika saya mengajar di kelas, saya pun akan lebih cepat menghafal anak-anak yang aktif dibandingkan anak-anak yang pasif.

Jadi, supaya kita dapat meyakinkan dosen bahwa kita layak mendapat nilai A salah satunya ialah menjadi aktif di dalam kelas.

Saya setuju dengan pendapat bahwa goal mendapat nilai A bukanlah tujuan utama. Namun, saya juga sependapat dengan pernyataan “kalau orang lain bisa dapat A, kenapa saya tidak?”

Sejatinya, hal yang menjadi prioritas saat mengikuti kegiatan perkuliahan ialah mendapatkan ilmu baru yang belum kita dapatkan di jenjang pendidikan sebelumnya.

Di samping itu, harapan besar dari apa yang kita peroleh melalui kegiatan perkuliahan salah satunya kegiatan presentasi ialah selanjutnya dapat kita aplikasikan dalam kehidupan nyata.

Tidak sekadar mendapatkan teori penggugur dosa selama kegiatan perkuliahan berlangsung yang hanya masuk melalui telinga kanan dan keluar melalui telinga kiri.

Sebagai seorang mahasiswa kita memang tidak dituntut menguasai seluruh materi perkuliahan yang diajarkan. Kita juga tidak diminta ahli dalam seluruh materi perkuliahan.

Akan tetapi, sebagai seorang pembelajar sepanjang hayat sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mencintai proses belajar yang kita lakukan salah satunya ialah selama kegiatan perkuliahan.

Salah satu proses mendapatkan dan memahami ilmu yang kemudian kita nikmati aplikasinya dalam kehidupan kita. Bukankah kita memang hidup untuk senantiasa belajar?

Dan, bukankah hakikat belajar ialah menikmati dan mencintai prosesnya? Lalu, tentang bagaimana hasil proses belajar kita pada akhirnya merupakan bentuk apresiasi dari berbagai hal yang telah kita alami dan kita jalani untuk kemudian kita syukuri.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tips Sukses Presentasi Kuliah, Auto Dapat Nilai Akhir A"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Kata Netizen
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Kata Netizen
'Financial Freedom' Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
"Financial Freedom" Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
Kata Netizen
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus 'Dosa Sampah' Kita
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus "Dosa Sampah" Kita
Kata Netizen
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Kata Netizen
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Kata Netizen
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan 'Less Cash Society'?
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan "Less Cash Society"?
Kata Netizen
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Kata Netizen
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Kata Netizen
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Kata Netizen
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Kata Netizen
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Kata Netizen
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Kata Netizen
Menerangi 'Shadow Economy', Jalan Menuju Inklusi?
Menerangi "Shadow Economy", Jalan Menuju Inklusi?
Kata Netizen
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau