Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Widi Kurniawan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Widi Kurniawan adalah seorang yang berprofesi sebagai Human Resources. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Thrifting Dilarang, Bagaimana dengan Perdagangan Barang KW?

Kompas.com - 25/03/2023, 13:12 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pemilik brand lokal di atas memang harus diakui sebagai pionir yang memiliki kreativitas tersendiri. Mereka berjuang dari awal menelurkan desain fashion yang khas dan berbeda.

Namun, tidak semua industri pakaian lokal memiliki satu hal penting yang berwujud "kreativitas". Satu-satunya kreativitas yang dimiliki adalah meniru produk yang sudah terkenal dan menjualnya dengan harga lebih murah.

Ironisnya justru barang KW inilah yang sangat mudah didapatkan di sekeliling kita. Toko-toko pakaian di pasar, kios-kios di mal kelas menengah, pasar kaget, car free day, hingga bazar-bazar ramadan yang sebentar lagi bakal bermunculan.

Pakaian KW, hingga sepatu dan tas KW, juga sangat mudah ditemukan di marketplace dengan harga yang terkadang tidak masuk akal saking murahnya.

Inilah yang sebenarnya menjadi permasalahan besar industri dalam negeri. Ketika anak-anak muda sempat lari ke thrifting, salah satu alasannya adalah karena mendapatkan pakaian brand lokal yang bisa dibanggakan ternyata lebih susah dibandingkan mencari pakaian KW.

Anak-anak muda saat ini sudah tahu malu ketika mereka mengenakan kaos atau hoodie bertuliskan "Adidas" di dada mereka, tetapi ternyata KW alias bajakan. Bisa-bisa diejek teman sepermainan mereka.

Namun, pasar ini belum tergarap dengan maksimal di seluruh Indonesia karena masih banyak pelaku industri seperti kaos dan sepatu tidak memiliki kemampuan mendesain yang baik sehingga memilih menjadi pembajak desain.

Okelah, anak-anak muda di Bandung bakal lebih mudah mendapatkan produk fashion lokal yang original dengan variasi harga yang masih terjangkau. Tapi di daerah lain? Belum tentu.

Bagaimanapun bisnis thrifting memang wajar apabila dilarang dan diberangus pemerintah. Dari sisi regulasi dan ancaman kesehatan memang masuk akal untuk dilarang.

Namun, mengatasnamakan perlindungan terhadap produksi fashion dalam negeri tidak sepenuhnya tepat jika yang terlindungi justru industri fashion KW atau bajakan. Pelaku industri pakaian yang merintis dari skala UMKM harus terus dibina dan diedukasi soal produk dengan desain bajakan ini.

Memang bukan pekerjaan mudah dibandingkan dengan bakar-bakaran pakaian bekas impor. Tetapi hal itu sangat perlu dilakukan untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap produk dalam negeri.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bisnis Thrifting Diberangus, Bagaimana dengan Industri Pakaian KW?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Mengapa 'BI Checking' Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Mengapa "BI Checking" Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com