Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Budi Susilo
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Pentingnya Kesepakatan sebelum Menyetujui Dibayar Pakai Exposure

Kompas.com - 22/04/2023, 15:10 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Belum lama ini ada seorang food vlogger yang merasa tidak dihargai oleh pemilik rumah makan. Padahal menurut sang food vlogger meski ia telah menunjukkan jumlah pengikut di media sosial, pemilik restoran tetap tidak menjamunya sesuai dengan harapannya.

Sang food vlogger mengharapkan setelah menunjukkan pengikutnya di media sosial, ia akan mendapat jamuan makanan gratis dengan exposure darinya sebagai ganti bayarannya.

Memang bisa dipahami, sebagai seorang pemilik bisnis ketika ada seorang food vlogger datang dan mengajukan penawaran akan membayar produknya dengan exposure, bisa saja ia akan merasa seperti ditodong.

Pada akhirnya, karena sang food vlogger merasa tidak mendapat jamuan yang sesuai, ia pun menyampaikan keluhannya. Tak lama kemudian, keluhannya tersebut mendapat sorotan tajam dari warganet.

Akan tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan exposure?

Dalam konteks bisnis, exposure diartikan sebagai keuntungan berkat kegiatan yang dilakukan oleh seorang influencer yang memopulerkan produk bisnis.

Sementara influencer sendiri mengacu pada orang atau entitas yang memiliki kemampuan memengaruhi opini dan periaku pengguna media sosial.

Dalam contoh kasus tadi, satu hal yang diributkan adalah soal branding.

Bagi pemilik usaha, branding berkaitan dengan citra yang dibangun dan kredibilitas bisnis secara menyeluruh.

Dengan memperkuat branding, perusahaan dapat menancapkan kesan mendalam di kepala audiens tentang barang dan jasa yang ditawarkan.

Kegiatan memperkuat branding itu meliputi iklan produk, memasang papan nama, menunjukkan eksistensi, dan segala upaya peningkatan kesadaran pemirsa terhadap produk hingga jenama.

Kesadaran penonton, tak terkecuali followers, dibangun dengan adanya liputan berupa fotografi, videografi, dan narasi tentang produk. Dulu ditayangkan di televisi. Kini semua itu mulai bergeser dan juga tersedia di media sosial.

Berkaitan dengan ihwal tersebut, saya pernah berurusan dengan kegiatan branding. Kemudian acara itu saya sederhanakan menjadi dua aktivitas.

Masuk dalam Program TV

Di tahun 2000-an saya pernah mengelola sebuah semi-fine dining restaurant dan kafe. Saat itu beberapa kali di area pelayanannya digunakan sebagai latar pengambilan gambar film. Tak jarang pula digunakan sebagai lokasi syuting program musik di televisi.

Untuk mendukung semua kegiatan tersebut, biasanya pihak restoran akan menyediakan kebutuhan seperti makanan, minuman, hingga suplai listrik.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau