Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hennie Triana Oberst
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Hennie Triana Oberst adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

5 Hal Penting untuk Bersama Membesarkan Anak Setelah Bercerai

Kompas.com - 25/05/2023, 16:44 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dalam mengarungi hubugan rumah tangga sebagai pasangan suami-istri, tak jarang akan menghadapi hal-hal yang tak diinginkan dan tak sesuai harapan.

Mahligai rumah tangga yang awalnya terlihat indah bisa menjadi hambar, bahkan mungkin menakutkan.

Ketika pasangan suami-istri tak bisa lagi mempertahankan hubungan mereka, meski telah lebih dulu meminta bantuan ahli, pilihan terakhir yang ada adalah bercerai.

Terkait perceraian dan perpisahan ini memang tidak akan pernah mudah untuk dilakukan, terlebih bila pasangan suami-istri ini sudah memiliki anak.

Jika terjadi perceraian, anak-anak mereka lah yang sebenarnya paling menderita. Meski demikian, memang tidak bijaksana membiarkan anak berada dalam situasi yang tidak mengenakkan akibat ketidakharmonisan hubungan kedua orangtuanya.

Setelah Orangtua Bercerai

Berdasarkan pengalaman yang saya dapat dari orang-orang terdekat, perceraian orangtua bisa menjadi luka yang mendalam bagi anak.

Sebagai pihak yang dewasa, orangtua mestinya bisa lebih bijaksana mencari jalan keluar yang tidak memperburuk keadaan, khususnya bagi kesehatan jiwa dan mental anak-anak.

Terkait perceraian orangtua ini, suami saya sendiri pernah mengalaminya. Saat ia berusia kurang dari 10 tahun, orangtuanya bercerai.

Ia bercerita saat itu bukanlah situasi yang mudah untuk dilalui. Setelah perceraian itu, ibunya menjadi ibu tunggal dan memutuskan tidak menikah lagi. Sementara ayahnya memutuskan untuk menikah lagi beberapa tahun kemudian.

Ketika orangtuanya bercerai, ia tinggal bersama ibu kandungnya yang juga ibu pekerja. Tinggal bersama ibu membuat suami saya waktu itu merindukan sosok ayah. Ditambah lagi kota tempat ia bersama ibunya tinggal berbeda dengan ayahnya.

Seiring berjalannya waktu, kerika suami saya mulai beranjak dewasa ia baru berani mengunjungi ayahnya pada akhir minggu, Ketika mengunjungi rumah ayahnya, ibu tirinya juga sangat menerima kehadiran suami saya. Hubungan mereka terjalin begitu harmonis.

Beruntung, saya juga bisa mengenal sosok ibu sambung suami saya ini yang ternyata sangat penuh kasih dan menyayangi anak tiri layaknya anak kandungnya sendiri.

Tetap Bersama-sama Membesarkan Anak

Apa penyebab perceraian?

Sampai saat ini, suami saya tidak pernah membicarakan penyebab orangtuanya bercerai. Baginya, hal itu adalah urusan kedua orangtuanya.

Menurut saya, keputusan untuk tidak melibatkan anak dalam masalah perceraian memang keputusan yang tepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Kata Netizen
Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Kata Netizen
BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

Kata Netizen
Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau