Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ditambah lagi, saat dokter Puskesmas menjelaskan bahwa pasien harus dirujuk ke rumah sakit, pasien bisa jadi berasumsi bahwa obat-obatan di Puskesmas tidak lengkap.
Padahal sebenarnya Puskesmas memiliki daftar penyakit apa saja yang dapat ditangani di level Puskesmas memiliki daftar penyakit apa saja yang dapat ditangani di level Puskesmas dan mana yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa skeptisisme masyarakat terhadap Puskesmas tentu memiliki alasan tertentu.
Alasan yang terbentuk dari informasi yang mereka peroleh serta pengalaman pribadi mereka saat berobat ke Puskesmas bisa membentuk sikap skeptis masyarakat terhadap Puskesmas.
Berbagai pengalaman seperti waktu tunggu yang lama serta kurangnya fasilitas yang memadai baik dari segi tenaga medis, peralatan, maupun stok obat bisa membentuk rasa skeptis pasien terhadap Puskesmas.
Di sisi lain juga sebagai tenaga kesehatan, saya memahami bahwa ketidakcukupan pengetahuan masyarakat mengenai batasan peran dan fungsi Puskesmas dalam menyediakan layanan kesehatan itu sendiri juga berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Puskesmas selama ini.
Maka dari itu, peningkatan pengetahuan masyarakat terkait Puskesmas dan rumah sakit memiliki ranah masing-masing juga penting.
Sosialisasi terkait sistem rujukan berjenjang demi efisiensi pembiayaan kesehatan juga harus digalakkan agar tak ada lagi miskomunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Penting juga untuk mengupayakan agar masyarakat tak boleh selamanya memiliki pemahaman bahwa Puskesmas dapat menyembuhkan seluruh penyakit yang ada di muka bumi ini.
Selain itu penting juga untuk membuat masyarakat agar tak boleh selamanya memiliki pemahaman bahwa rumah sakit lah yang berkewajiban untuk menyembuhkan seluruh penyakit tersebut.
Puskesmas memiliki batasan sampai mana dapat menuntaskan pelayanan sendiri, sampai mana ia harus merujuk. Begitu pula dengan rumah sakit, rumah sakit tak ingin menangani penyakit-penyakit yang seharusnya dapat ditangani di Puskesmas, karena rumah sakit bukanlah “Puskesmas besar”.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Skeptisisme Pasien terhadap Puskesmas"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.