Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Melalui laman resminya, UNICEF juga memberikan beberapa arahan mengenai cara berdiskusi tentang konflik dan perang dengan anak. Hal-hal yang harus ditekankan orangtua pada anak, antara lain sejauh mana anak tahu dan apa yang mereka rasakan terkait konflik dan perang yang sedang terjadi.
Orangtua juga perlu mengingatkan anak bahwa semua orang berhak untuk merasa aman, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Selain itu bisa juga ajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka senangi, tujuannya agar anak tidak terlibat pada kegiatan yang negatif. Terakhir, pastikan kita sebagai orangtua tidak membiarkan anak berada dalam keadaan tertekan akibat menerima banyak informasi soal konflik dan perang.
Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk selalu memantau keadaan dan perkembangan psikisnya. Jaga anak tetap merasa aman dan terhindar dari rasa tertekan dengan lakukan kegiatan yang ia sukai bersama demi mengurangi konsumsi berita yang ia terima.
Terakhir, selain berfokus pada si anak, kita juga perlu fokus terhadap kondisi diri sendiri, salah satunya dengan berlatih mengendalikan diri. Tidak dipungkiri berita jumlah korban dari konflik Palestina membuat saya, Anda, dan banyak masyarakat Indonesia cenderung akan marah.
Perasaan emosional ini sedikit-banyak tentu akan berpengaruh terhadap cara kita memberi penjelasan dan pengertian pada anak. Maka dari itu, selain perhatikan anak, penting juga untuk memperhatikan kondisi diri sendiri.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Siasat Berikan Pemahaman Konflik Palestina Israel ke Anak"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.