Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Namun demikian, di siang hari tetap terasa panas jika matahari bersinar terik. Karena berada di ketinggian bukit, hembusan angin membuat wisatawan betah mengeksplor setiap spot yang ada.
Sebenarnya di lokasi Patung Yesus Memberkari ada spot jembatan kaca yang dulunya dibuka bagi pengujung yang hendak menikmati keindahan alam, sembari menguji adrenalin. Namun saat ini, spot tersebut tertutup bagi pengunjung.
Saya cukup puas mengeksplor berbagai spot lain, untuk menikmati pesona Buntu Burake sembari membuat dokumentasi.
Dan yang pasti, di destinasi wisata religi ini, saya berharap semoga relung spiritualis tetap tercerahkan, guna mengarungi perjalanan kehidupan di tahun yang baru.
Sayangnya di saat sedang nengeksplor spot destinasi Buntu Burake, saya mendapati sampah bolot plastik serta kemasan makanan yang tercecer. Padahal sudah ada tempat sampah yang tersedia di berbagai titik.
Jika lokasi terus terjaga kebersihannya, kearifan lokal dipertahankan, dan lansdcape alam tetap asri dengan elenen gunung, lembah dan perbukitan yang eksotis, maka Buntu Burake akan menjadi destinasi wisata berkelanjutan.
Semoga kesadaran pengunjung yang datang berkunjung tetap senantiasa menjaga kebersihan, agar destinasi ini tetap terawat kebersihannya.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Destinasi Buntu Burake, Magnet Pariwisata Tana Toraja"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.