Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penulis di Kompasiana

Keamanan Siber yang Masih Kerap Dianaktirikan

Kompas.com - 25/02/2024, 19:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Salah satu isu penting yang sering luput dibahas oleh calon pemimpin negara ini adalah soal keamanan informasi, terutama keamanan siber (Cyber Security).

Isu keamanan dunia maya ini nampaknya memang tidak begitu populer dan sering mendapat perhatian para pemangku kekuasaan kita. Padahal masalah keamanan siber ini begitu penting demi menjaga kedaulatan negara kita dari berbagai serangan siber.

Ruang Siber: Antara Keamanan dan Ancaman

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa keamanan diartikan sebagai kondisi ketika tidak ada ancaman yang signifikan terhadap individu, masyarakat, lingkungan, negara, dan institusi lainnya, termasuk ideologi.

Ancaman mungkin tetap ada, namun dengan kontrol yang memadai. Konsep keamanan tidak hanya terbatas pada ancaman fisik seperti serangan militer, tetapi juga melibatkan tantangan dunia maya.

Keamanan siber, dalam perspektif ini, merujuk pada upaya untuk menjaga "sistem, jaringan, dan program dari serangan digital" (Sumber: www.its.ac.id).

Di dunia maya, pelaku kriminal seringkali memanfaatkan kelemahan sistem untuk mencuri, mengubah, dan menyalahgunakan informasi penting. Pemerasan, pencurian data bisnis, hingga disinformasi demi tujuan politik adalah beberapa bentuk ancaman yang kerap terjadi di berbagai negara.

Ancaman ini tidak mengenal batasan. Individu, lembaga sosial, hingga kementerian pertahanan dengan sistem keamanan siber yang kuat pun bisa menjadi sasaran. Dampak dari pencurian data pribadi bisa merugikan korban secara pribadi, menyebabkan depresi, bahkan hingga bunuh diri.

Tantangan Keamanan Siber di Indonesia

Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar dan pasar yang dinamis, menjadi target empuk bagi kejahatan siber. Badan Siber dan Sandi Negara mencatat 700 juta serangan siber terjadi di Indonesia selama tahun 2022. Modus operandi umum melibatkan ransomware dan malware untuk pemerasan dan tebusan.

Hanya pada Januari 2022, tercatat ada 272.962.734 kasus serangan siber (Sumber: kompas.id). Data lain mencatat bahwa antara Januari-September 2021, kejahatan siber melibatkan penipuan (4601 kasus), pengancaman (3101 kasus), pencemaran (30101 kasus), dan pemerasan (1606 kasus).

Pencurian data tidak hanya merugikan individu, tetapi juga perusahaan dan lembaga pelayanan umum. Kejadian serius seperti kebocoran data BPJS tahun 2021, pembobolan data peserta asuransi BRI Life, dan serangan terhadap jaringan pemerintah pada September 2021 menjadi bukti ketidakamanan siber yang meresahkan.

Indeks Keamanan Siber dari National Cyber Security Index (NCSI) menempatkan Indonesia di peringkat 83 dari 160 negara. Skor indeks keamanan siber sebesar 38,96 dan tingkat pengembangan digital mencapai 46,84. Ketidakamanan ini disebabkan oleh sistem jaringan yang rentan, tata kelola keamanan internet yang kurang memadai, dan minimnya literasi pengguna internet.

Literasi Digital sebagai Benteng Pertahanan Terhadap Kejahatan Siber

Selain keamanan infrastruktur, literasi digital menjadi kunci untuk menghadapi ancaman kejahatan siber. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga kemampuan dalam pembelajaran, bersosialisasi, berpikir kritis, dan kreatif seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

UNESCO mendefinisikan literasi digital sebagai keterampilan hidup yang mencakup "Kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, serta kapasitas dalam pembelajaran, bersosialisasi, berpikir kritis, dan kreatif" (Budianto, 2022).

Empat kompetensi literasi digital yang perlu dikembangkan adalah kecakapan bermedia digital, budaya bermedia digital, etika bermedia digital, dan keamanan bermedia digital. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan internet seringkali dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.

Staf di lembaga publik, terutama yang menangani data warga negara yang sensitif, perlu memiliki literasi digital yang memadai. Keamanan informasi publik menjadi landasan keamanan nasional. Keteledoran dalam penggunaan internet oleh aparatur negara dapat membahayakan keamanan nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Kata Netizen
4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

Kata Netizen
Peran Vital Guru Honorer dan 'Cleansing' yang Terjadi

Peran Vital Guru Honorer dan "Cleansing" yang Terjadi

Kata Netizen
Menyikap 'Rayuan Bos', Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Menyikap "Rayuan Bos", Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Kata Netizen
Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Kata Netizen
Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Kata Netizen
Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Kata Netizen
Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Kata Netizen
5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

Kata Netizen
Fenomena 'Makan Tabungan', Kenapa Bisa Makin Marak?

Fenomena "Makan Tabungan", Kenapa Bisa Makin Marak?

Kata Netizen
Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Kata Netizen
Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Kata Netizen
PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

Kata Netizen
Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Kata Netizen
Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com