Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sikap yang tidak kritis dalam bermedia digital dapat membawa dampak buruk bagi ketenangan publik. Aparat negara sebagai sumber informasi harus memiliki sikap kritis dalam menyaring, menggunakan, dan menyebarkan informasi digital.
Dalam situasi di mana aparat sipil dan militer ikut menyebarkan berita bohong lewat platform seperti WhatsApp, dampaknya bisa merugikan ketentraman publik. Sebagai pihak yang dianggap memberikan "tingkat kebenaran" pada berita, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menyebarkan informasi yang benar dan dapat dipercaya.
Kejahatan siber semakin canggih seiring dengan perkembangan internet. Untuk melawan ancaman ini, kecerdasan dalam aktivitas digital menjadi langkah terbaik untuk mengamankan data personal dan publik dari pelaku kejahatan.
Kombinasi antara keamanan infrastruktur, literasi digital yang memadai, dan sikap kritis dalam bermedia digital akan membantu melindungi Indonesia dari ancaman dunia maya yang terus berkembang.
Dengan meningkatkan literasi digital, mengintensifkan keamanan siber, dan mengembangkan sikap kritis dalam bermedia digital, Indonesia dapat membangun pertahanan yang kokoh dan adaptif terhadap tantangan keamanan siber yang semakin kompleks di era digital ini.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Literasi Digital dan Keamanan Siber"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.