Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Tujuan dari fase ini adalah untuk melatih dan mendorong menyelesaikan isu yang berkembang di komunitas dengan 50 % supervisi.
Ketika menjalani fase ini, agar bisa berjalan sesuai harapan dan berhasil, ada tiga program yang harus berjalan simultan dan bersinergi satu sama lain, yakni sebagai berikut.
Pertama, behaviour management shaping, yang berarti program membentuk tingkah laku resident. Program ini membantu resident mengelola kembali tujuan hidupnya masing-masing agar nantinya terbentuk perilaku yang sesuai dengan norma-norma di masyarakat umum.
Setiap pagi saat menjalani sesi morning meeting resident diharuskan mengucap sumpah janji bahwa mereka sedang berjuang untuk pulih dan menyampaikan apa yang mereka lakukan dalam rentang waktu 24 jam ke belakang.
Kedua, anger management, yakni sebuah program untuk mengendalikan emosi dan psikologi. Di sini resident akan diberi edukasi terkait teknik-teknik psikologis yang bersifat life skills.
Teknik ini berupa pengendalian diri, manajemen konflik, teknik bagaimana menghindar dari pergaulan atau kelompok pengguna, dan resolusi emosi personal.
Pada waktu itu RSKO Jakarta menyediakan sarana prasarana untuk berkebun, melukis, memelihara ikan, dan aktivitas kelompok art group oleh pekerja sosial.
Di samping itu ada juga kegiatan bersih-bersih berirama di lingkungan rehabilitasi di luar area kamar setelah morning meeting pukul 9 pagi dan setelah sport time pukul 5 sore.
Ketiga, intelectual and spiritual shaping, yakni sebuah program pengembangan pemikiran dan kerohanian. Di sini resident diarahkan untuk dapat mengembangkan wawasan dan nilai-nilai spiritual hidup agar mampu menghadapi dan memecahkan pergolakan kehidupan.
Harapannya program ini dapat memperbaiki kuantitas dan kualitas ibadah resident sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Fase Re-entry merupakan tahap akhir dari rangkaian rehabilitasi narkoba. Dalam fase ini resdent disiapkan untuk dapat kembali lagi ke kehidupan nyata dan berbaur dengan masyarakat.
Di fase ini juga resident menjalankan berbagai tugas dan peran sebagai pengamen atau badut-badutan. Hal ini dilakukan sebagai simulasi ketika mereka akan masuk kembali nanti ke dunia nyata dan pasti akan mendapat stigma dari masyarakat.
Resident diperkenalkan dan dilatih keterampilan kerja dan sosial (vocational training) agar dapat kembali ke lingkungan sosial layaknya warga masyarakat biasa.
Di tahap ini resident juga diajarkan soal proses beradaptasi kembali ke dalam kehidupan sehari-hari agar mereka memiliki kemantapan diri bertemu masyarakat.
Secara bersamaan, para resident diminta membuat self-arrangement untuk pekerjaan/aktivitas diri yang dilakukan. RSKO Jakarta pada tahun 2015 mengadakan rumah-rumah pendampingan di asrama yang dikenal sebagai tahapan paska rehabilitasi. Namun, sayangnya saat ini program tersebut sudah tidak berjalan.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Diary Ku, Bagaimana Rehabilitasi Narkoba Mengubah Perilaku Pecandu"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.