Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ahmad Faizal Abidin
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ahmad Faizal Abidin adalah seorang yang berprofesi sebagai Mahasiswa. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Banjir Demak dan Kaitannya dengan Sejarah Hilangnya Selat Muria

Kompas.com - 27/03/2024, 13:25 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Akan tetapi, karena adanya konflik politik serta kondisi selat yang semakin dangkal karena endapan sungai yang mengalir ke laut, aktivitas perdagangan berpindah ke Pelabuhan Sunda Kelapa dan Jepara.

Kondisi Selat Muria yang semakin dangkal ini juga mengakibatkan hilangnya selat tersebut secara perlahan. Peristiwa ini terjadi pada sekitar tahun 1657. Pendangkalan ini disebabkan oleh endapan fluvial dari sungai-sungai yang bermuara di Selat Muria, seperti Sungai Serang, Sungai Tuntang, dan Sungai Lusi.

Upaya untuk menggali endapan tersebut tidak berhasil, dan selat tersebut akhirnya tidak dapat dilalui oleh kapal-kapal besar. Sisa-sisa Selat Muria dapat dilihat dari sungai-sungai seperti Kalilondo dan Sungai Silugunggo, yang merupakan saksi bisu dari masa kejayaan Selat Muria. Daerah yang dulunya Selat Muria ini sering kali dilanda banjir saat musim hujan, menambahkan catatan kesulitan bagi wilayah ini yang pernah menjadi pusat perdagangan yang megah.

Sejarah hilangnya Selat Muria ini juga berhubungan dengan peristiwa banjir yang melanda 13 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Demak. Dalam menghadapi situasi saat ini, para ahli dan pemerintah daerah bekerja keras untuk merumuskan strategi dan tindakan yang efektif dalam mengatasi banjir.

Upaya-upaya ini mencakup langkah-langkah teknis seperti pemompaan air, pengaturan aliran sungai, dan peningkatan infrastruktur pengamanan terhadap banjir.

Selain itu, juga dilakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana banjir dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk meminimalkan dampaknya. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mematuhi arahan yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Langkah antisipasi ini juga meliputi imbauan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan peringatan dini, menjauhi daerah yang berpotensi terkena banjir, serta siap mengungsi ke tempat yang aman jika diperlukan. Kerjasama antara pemerintah daerah, ahli, dan masyarakat sangatlah penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana banjir, sehingga dapat meminimalkan kerugian dan dampak yang ditimbulkan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Banjir Besar di Demak: Mengungkap Jejak Selat Muria yang Hilang"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau