Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Kalau bisa melakukan sesuatu sambil rebahan, kenapa mesti bangkit dari tempat tidur, kan?
Saking nyamannya, sekali rebahan bisa 2 sampai 3 aktivitas bisa dilakukan. Apalagi rebahan juga menjadi posisi favorit paling nyaman bagi sebagian orang yang memiliki hobi membaca.
Librocubicularist, begitu isitilanya yang mana merupakan kebiasaan yang dilakukan sambil rebahan. Isitilah tersebut pertama kali muncul pada awal era 90-an.
Librocubicularist merupakan julukan untuk orang-orang yang hobinya membaca buku di tempat tidur, baik membaca sambil bersantai-santai saja ataupun ketika ingin tidur.
Faktor yang Menjadikan Seseorang Librocubicularist
Ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang kerap melakukan kegiatan membaca di tempat tidur, berikut diantaranya:
1. Dapat melepaskan penat
Bagi kaum librocubicularist, mewarta dan mengembangkan dari Merriam Webster, membaca di tempat tidur itu bisa melepaskan penat dan membuat pikiran menjadi jauh lebih rileks.
Bahkan setelah melakukan berbagai aktivitas, membaca di tempat tidur menjadi cara ampuh atau efektif untuk melupakan masalah.
2. Posisi yang paling menyenangkan
Membaca di tempat tidur menjadi posisi yang paling menyenangkan, karena dapat membantu mengurangi ketegangan pada otot dan tubuh menjadi lebih rileks.
Apalagi bagi sebagian pembaca, setelah beraktivitas ketika membaca buku di meja sambil duduk kadang tidak leluasa dan pegal.
Oleh karena itu, mencari posisi ternyaman untuk membaca di tempat tidur seperti rebahan, entah dengan posisi tengkurap, miring, ataupun melumah.
3. Lebih berkonsentrasi dan fokus
Posisi membaca di tempat tidur (sambil rebahan) dianggap bisa membuat si pembaca jadi lebih berkonsentrasi, sehingga membuat pikiran fokus pada buku yang sedang dibaca.