Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Airani Listia
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Airani Listia adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Atur Strategi Pelaku Industri Kopi Ketika Harga Melonjak Tinggi

Kompas.com - 31/08/2024, 15:25 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

El Nino, pengaruhnya sangat nyata. Kekeringan yang terjadi di Vietnam karena fenomena El Nino pada musim lalu, membuat harga kopi robusta mencapai level tertinggi sepanjang masa di pasar global.

Tidak hanya Indonesia dan Vietnam, banyak negara penghasil kopi mengalami gagal panen, termasuk Brazil disebabkan El Nino.

Alasan ini yang membuat harga kopi dunia dan Indonesia semakin mahal. Dampaknya memang tidak langsung ke konsumen.

Saya tahu, pemerintah dan pelaku industri kopi berusaha meminimalisir kenaikan harga dirasakan langsung oleh konsumen secara tiba-tiba. Sayangnya, perlahan tapi pasti, kenaikan harga kopi tetap sampai pada konsumen.

Strategi Pelaku Industri Kopi

Dalam wawancaranya dengan Kompas.com (13/06/2024), seorang owner Kopi Diego bernama Yudha, menjelaskan bahwa ia menyiasati dengan mencari pemasok lain dengan harga yang masih terbilang wajar. Mengambil kopi dari luar Sumatera Selatan. Walau sedikit, masih tetap ada keuntungan yang diterima untuk penjualan satu gelas kopi di kedai Kopi Diego.

Yudha tidak menaikkan harga segelas kopi di kedai miliknya. Ia tetap mempertahankan harga yang sama, agar kopi miliknya tetap bisa dinikmati mahasiswa dan para pekerja. Kemudian, menutupi biaya produksi dengan penjualan makanan di kedai Kopi Diego.

CMO Kapal Api Group, Christeven Mergonoto mengatakan, dalam satu tahun terakhir, Kapal Api Group telah menaikkan harga cukup banyak.

Kini mereka melakukan efisiensi biaya pabrik, dan lebih menyeleksi strategi marketing yang tepat. Jadi, tak terlalu memberatkan konsumen dengan harga yang semakin tinggi. Mereka juga selalu menjaga kualitas kopi, tetap menggunakan 100% biji kopi pilihan.

Baik pelaku usaha kopi seperti UMKM, atau pengusaha kopi, sama-sama berpikir tajam mencari strategi yang tepat agar kopi tetap bisa dinikmati semua kalangan masyarakat Indonesia.

Lalu, bagaimana jika harga kopi makin mahal? Susah dong untuk kita menikmati secangkir kopi.

Kopi memang sudah jadi kebutuhan wajib, tetapi tidak ada salahnya kita mencoba minuman tradisional Indonesia sebagai selingan pengganti kopi, bukan? Secangkir wedang jahe, susu jahe, wedang ronde, teh hangat, bandrek, bir pletok, dan lain sebagainya, tidak kalah nikmat rasanya.

Mengurangi intensitas minum kopi tidak merugikan kok. Apalagi, kamu bisa mencoba mencicipi banyak minuman enak khas Indonesia. Dijamin nagih dan buatmu makin jatuh cinta dengan minuman khas Indonesia!

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Harga Melonjak Tinggi, Pelaku Industri Kopi Berpikir Tajam Atur Strategi"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau