Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siska Fajarrany
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Siska Fajarrany adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Jejak Digital adalah Bumerang Kita Main Medsos

Kompas.com, 31 Agustus 2024, 22:03 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sedang ramai di media sosial menyoroti jejak digital seorang pejabat publik dalam akun pribadinya. Sebuah cuitan tahun 2010 sampai 2011 di media sosial Twitter yang kini berganti nama menjadi X, diungkit oleh warganet karena pernyataannya terdahulu tidak sesuai dengan apa yang hendak dilakukan oleh pemilik akun di masa sekarang.

Bukan tanpa sebab, momentum Pilkada 2024 menjadi latar cuitan ini menggelitik netizen. Masyarakat yang dibarengi dengan kemajuan teknologi lebih melek dalam menentukan pilihannya. Termasuk sampai mencari tahu jejak digital bakal calon kepala daerah.

Ridwan Kamil sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju sedang menjadi sorotan di berbagai media nasional.

Kiprahnya dalam membangun Bandung dan Jawa Barat tak luput dari sorotan. Namun yang cukup menggelitik adalah aksi netizen yang kembali mengorek-ngorek akun pribadi media sosial sang politisi ini. Menulusuri jejak digital dari mantan Gubernur Jawa Barat.

Melihat kiprah RK dalam dunia politik memang tak bisa lepas dari keaktifannya menyapa warga di media sosial. Terbilang sebagai pejabat publik yang rutin membagikan kehidupannya di media sosial. Aku media sosial X miliknya pun memiliki 5,5 juta pengikut dengan 44.700 unggahan sejak 2009. 

Semenjak jejak digitalnya dicari oleh netizen, beberapa cuitannya pun viral dan mendapatkan banyak kritikan.

Seperti cuitan yang diunggah pada 6 Juni 2011, ”Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter orang JKT. #citybranding”. 

Tak hanya membahas tentang Jakarta yang kini menjadi daerah pencaloannya, ia juga pernah mengkritik DPR dengan sebutan "Dada Paha Rata" dan "Dewan Penipu Rakyat". Diunggal pada 9 Juni 2010.

Cuitan Ridwan Kamil tersebut memang diunggah sebelum ia terjun di dunia politik sebagai Wali Kota Bandung.

Namun nampaknya netizen tidak peduli dengan perbedaan waktu yang ada. RK tetap mendapatkan kritikan bahkan mendapat tantangan untuk menggunakan baju Persija (club sepak bola dari Jakarta) di Bandung. 

Sang pemiliki akun sudah memberi klarifikasi dan sepenuhnya mengakui unggahannya itu memang benar ia tulis. Ridwan Kamil juga mengaku kurang bijak, kurang literasi, bahkan kurang sopan dalam bermedia sosial. Ia meminta maaf atas cuitan lamanya itu. 

Dari kasus tersebut, dapat kita ambil kesimpulan betapa dahsyatnya pengaruh jejak digital yang ada. Sampai bisa menjatuhkan citra seseorang di hadapan masyarakat luas. Terbukti meskipun sudah meminta maaf, netizen masih saja gemas memberikan komentar di media sosial.

Mungkin masih ada yang berpikir bahwa hal ini akan terjadi pada publik figure saja yang memang memiliki banyak pengikut di media sosial. 

Ternyata pernyataan tersebut terbantahkan jika kita mengingat video viral pada bulan Mei 2024 lalu. Akun TikTok @lovinbrunette menjadi sorotan setelah video menertawakan seorang ibu yang sedang melihat postes film di bioskop. 

Sekilas, pemilik akun yang sedang merekam ibu itu seperti sedang menertawakan dan merendahkan. Seolah apa yang dilakukan oleh ibu tersebut terlihat norak. Netizen geram dan menuliskan banyak kritikan. Membuat video itu viral dan diunggah ulang oleh berbagai akun.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Kata Netizen
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Kata Netizen
'Financial Freedom' Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
"Financial Freedom" Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
Kata Netizen
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus 'Dosa Sampah' Kita
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus "Dosa Sampah" Kita
Kata Netizen
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Kata Netizen
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Kata Netizen
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan 'Less Cash Society'?
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan "Less Cash Society"?
Kata Netizen
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Kata Netizen
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Kata Netizen
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Kata Netizen
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Kata Netizen
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Kata Netizen
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Kata Netizen
Menerangi 'Shadow Economy', Jalan Menuju Inklusi?
Menerangi "Shadow Economy", Jalan Menuju Inklusi?
Kata Netizen
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau