Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ajeng Leodita Anggarani
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Merasa Kesepian dalam Rumah Tangga, Bisakah Terjadi?

Kompas.com - 30/10/2024, 23:58 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menikah adalah proses menyatukan dua kepala, dua pemikiran, dua keinginan menjadi satu dalam sebuah ikatan yang sah di mata agama dan negara.

Selain untuk memperoleh keturunan, menikah juga membentuk keinginan kedua belah pihak ingin memperoleh kebahagiaan dari pada ketika berstatus single.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu terkadang apa yang diidamkan tak sesuai dengan kenyataan.

Banyak kerikil yang harus dilalui. Banyak fakta-fakta yang terkadang tidak mengenakan sepanjang perjalanan pernikahan. "Oh ternyata suamiku aslinya seperti ini. Oh ternyata istriku wataknya seperti ini," dan sebagainya

Banyak hal yang bisa menjadi pemicunya. Ada yang bilang karena terlalu cepat memutuskan untuk menikah sehingga belum benar-benar mempelajari karakteristik pasangan hidup.

Sedangkan jika terjadi pada lain orang ada yang merasa karena terlalu lama pacarana sehingga hubungan pernikahannya menjadi membosankan.

Hal itu jelas tak bisa dihindari, mengingat kita menikah dengan manusia yang tak pernah benar bisa dijangkau dalam hatinya.

Salah satu permasalahan yang cukup serius adalah ketika kita merasa kesepian dalam sebuah pernikahan. Komunikasi tak lagi banyak dan hangat.

Suami dan istri sibuk dengan perannya masing-masing sehingga tak lagi punya keinginan dan waktu untuk berbincang tentang hal-hal yang menyenangkan.

Saya dan suami adalah pasangan yang menjalani masa pra pernikahan dengan hubungan Long Distance Relationship (LDR) dan kami menjalaninya cukup singkat yakni hanya 2 bulan saja.

Setelah menikah pun kami tak punya banyak waktu untuk tinggal bersama, karena setelah satu tahun usia pernikahan, saya mendapat tugas dinas luar kota. 

Tentunya kami sangat berharap memiliki waktu kebersamaan seperti pasangan lainnya. Namun apa mau dikata? Kondisi kami memang belum memungkinkan untuk melakukannya.

Walau begitu kami tetap merasa dekat, karena hampir setiap hari kami berkirim kabar baik melalui text atau video call.

Sampai akhirnya kesempatan itu datang setelah kami memiliki anak kedua. Saya dan suami memiliki komitmen untuk tidak lagi menerima tawaran kerja yang membuat salah satu dari kami berjauhan dengan keluarga.

Namun, ketika sudah dijalani, ternyata rasa kesepian itu justru ada. Saat kami sudah tinggal di bawah satu atap, kami malah kurang sekali berbincang satu sama lain. Kami hanya punya waktu untuk anak-anak.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau