Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sungkowo
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sungkowo adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kompas.com - 05/11/2024, 09:54 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Saat-saat seperti ini siswa PMR yang bertugas mendapat banyak pekerjaan. Umumnya, jarak waktu antara satu dengan siswa yang lain yang jatuh sakit tak panjang. Ada yang tetiba membutuhkan pertolongan.

Yang di bagian sini membutuhkan siswa PMR karena ada peserta upacara bendera yang sakit. Yang di bagian sana juga membutuhkan siswa PMR karena tetiba jatuh sakit.

Memang ada saatnya seperti ini yang terjadi. Banyak siswa yang jatuh sakit. Itu sebabnya, pada saat-saat demikian, siswa PMR yang bertugas ditambah. Sehingga, mereka tak terlalu menanggung beban berat.

Dan, selama siswa PMR bertugas, guru pembimbing PMR tetap mendampingi mereka. Karenanya, ketika ada banyak peserta upacara bendera yang jatuh sakit, guru pembimbing PMR tak tinggal diam.

Pun demikian guru yang lain, sekalipun tak guru pembimbing PMR, mereka ikut ambil bagian jika dilihatnya ada yang membutuhkan pertolongan.

Oleh karena itu, selama ini, berkaitan dengan perihal seperti ini tak ada persoalan yang menghambat. Penanganan terhadap siswa yang jatuh sakit berlangsung secara baik.

Siswa yang jatuh sakit tak selalu dalam kategori berat. Kategori berat dalam konteks ini adalah ketika siswa dalam keadaan pingsan.

Sebab, siswa yang seperti ini tak cukup hanya dipapah untuk berjalan sendiri, tapi ia perlu dibantu sepenuhnya.

Misalnya, diangkat menggunakan tandu atau dragbar. Atau, diangkat dengan tangan secara bersama, yaitu dari lokasi yang termaksud pingsan hingga ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS).

Siswa peserta upacara bendera yang mengalami sakit kategori ringan, tak sampai pingsan, biasanya hanya dibersamai saja untuk istirahat di teras kelas. Dan, mereka masih dapat melihat kelangsungan upacara bendera.

Rerata mereka yang sakit kategori ringan dapat segera pulih dan segar kembali.

Setelah duduk di bangku yang ada di selasar kelas dan sedikit ada penanganan yang dilakukan oleh siswa PMR yang bertugas. Mungkin hanya diolesi minyak kayu putih, minum air hangat, atau teh manis hangat.

Bersamaan dengan selesainya upacara bendera, umumnya mereka sudah agak membaik. Sehingga, dapat mengikuti teman-temannya masuk ke ruang kelas masing-masing. Lalu, terlibat dalam pembelajaran.

Sementara itu, siswa yang jatuh sakit hingga perlu perawatan di ruang UKS ditangani oleh guru, yang selalu melibatkan siswa PMR yang bertugas. Beberapa siswa PMR memang ada yang bertugas di UKS. Untuk melayani siswa yang sakit.

Mereka memang bukan anak-anak yang memiliki kelebihan di bidang memberi tindakan terhadap anak yang sakit. Tapi, kemauan untuk ambil bagian di bidang ke-PMR-an merupakan spirit yang harus ditumbuhkan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Jadikan Sekolah sebagai Penjaga Bahasa Daerah

Jadikan Sekolah sebagai Penjaga Bahasa Daerah

Kata Netizen
Merasa Kesepian dalam Rumah Tangga, Bisakah Terjadi?

Merasa Kesepian dalam Rumah Tangga, Bisakah Terjadi?

Kata Netizen
Revitalisasi Pasar Tradisional, Adakah Dampaknya dengan Masa Depan?

Revitalisasi Pasar Tradisional, Adakah Dampaknya dengan Masa Depan?

Kata Netizen
Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau