Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ada 2 kegiatan yang petani sering lakukan dalam memanen kopi, yaitu sambung pucuk dan pemangkasan tanaman kopi. Akan tetapi, kali ini mari fokus saja pada bagian pemangkasannya saja.
Pada dasarnya, pemangkasan atau pruning tanaman kopi merupakan langkah pembuangan beberapa bagian tanaman kopi.
Pemangkasan dilakukan terhadap cabang dan ranting-ranting, sekaligus membuang bagian yang kering atau mati.
Tujuan dari pemangkasan dahan atau ranting tersebut adalah untuk mendapatkan bentuk atau model tertentu pada tanaman kopi.
Dengan melakukan pemangkasan secara tepat maka dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. Beberapa manfaat penting dari pemangkasan dan pruning adalah:
Sayangnya, pemangkasan pada tanama kopi belum terlalu diperhatikan oleh sebagian petani.
Padahal, sudah seharusnya pemangkasan mulai dilakukan di awal-awal untuk membentuk percabangan kopi. Pengalaman berinteraksi dengan beberapa petani kopi, ada beberapa alasan yang membuat petani enggan melakukan pruning pada tanaman kopinya.
1. Merasa sayang
Ketika memangkas bagian tanaman kopi, yang dipikirkan oleh petani adalah merasa sayang untuk membuang bagian tanaman yang terlihat tumbuh dengan baik.
Hal ini sebenarnya karena petani masih kurang paham, bagian mana saja dari tanaman kopi yang patut dipangkas sehingga pertumbuhan tanaman kopi menjadi lebih baik.
2. Merasa rugi
Memangkas bagian tanaman kopi masih dianggap sebagai kegiatan yang merugikan. Sebab, bisa jadi bagian yang dipangkas tersebut akan berbunga dan menghasilkan buah kopi.
Karenanya petani merasa rugi apabila membuang bagian-bagian tertentu tanaman kopi mereka.
"Sayang buahnya akan berkurang karena membuang bagian tanaman", kata seorang peserta Farmer Field School saat melakukan praktik pruning.
3. Belum terbiasa