Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Yang jadi tester biasanya diambil dari staff di department IT yang tidak terlalu IT. Malah lebih sering seseorang yang tidak ada background IT, tetapi diajari cara-cara melakukan testing terhadap sebuah aplikasi.
Tester ini biasanya pekerjaannya merangkap banyak hal karena pekerjaaan testing baru ada kalau programmer sudah menyelesaikan tugasnya membuat atau melakukan perubahan terhadap sebuah aplikasi.
Malah, sebenarmya untuk pekerjaan testing aplikasi ini, yang paling bagus adalah calon usernya sendiri. Karena mereka yang paling tahu apakah sebuah aplikasi yang akan mereka pakai benar-benar akan membantu pekerjaan mereka atau tidak.
Nah, saat ini pekerjaan itu juga dibutuhkan untuk menguji mesin AI. Namun karena AI itu basisnya data, maka ada banyak data yang dibutuhkan. Maka persiapan data adalah salah satu pekerjaan yang dapat diberikan kepada orang lain.
Istilah testing itu mengalami perubahan, yang menurut saya maksudnya tetap sama. Perubahan bahasanya menjadi mentraining atau melatih atau mengajari mesin AI tentang sesuatu yang seharusnya begini dan begitu.
Namun, belum dilakukan dengan baik oleh mesin AI walau sudah diperintahkan melalui coding-coding yang dituliskan para programmer atau ahli terkait lainnya.
Itulah beberapa contoh pekerjaan-pekerjaan "baru" yang ditawarkan ke banyak "ahli" di dunia ini. Berterima kasih pada teknologi internet yang memungkinkan seseorang bekerja remote darimana saja di seluruh dunia.
Dari dulu sampai sekarang, masih tetap sama, ada skil-skill dasar yang harus dimiliki agar tetap up to date di dunia ini. Minimal skill dasar itu dapat menjadi modal untuk mencari uang, kalau belum dapat dikatakan untuk mencari pekerjaan.
Skil-skill dasar itu ternyata meningkat tuntutannya dari waktu ke waktu. Misalkan, saat ini skill bahasa Inggris adalah sesuatu yang penting untuk bisa melakukan pekerjaan remote yang tidak terikat waktu dari perusahaan-perusahaan asing.
Jadi, sebaiknya tetaplah membangun diri sendiri dengan membekali diri dengan skill-skill yang sesuai tuntutan zaman.
Programmer jangan cuma merasa cukup dengan bisa coding saja, penulis jangan cuma merasa cukup dengan kemampuan menulis tanpa kemampuan memverifikasi apakah yang dia tulis adalah pengertian pribadi yang benar atau tidak.
Sales jangan cuma mengandalkan kemampuan bicara saja, karena bicara juga harus yang bermutu.
Selamat mencari pekerjaan, mencari duit, mencari pengalaman, sambil tidak lupa melengkapi diri dengan skill-skill yang bermutu. Supaya tidak perlu pengumuman ke mana-mana kalau sedang desperate cari kerja.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Desperate Cari Kerja atau Cari Duit?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.