Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Pernah nggak terrpikir, anak nurut itu karena benar-benar sayang sama kita, atau karena takut?
Penting untuk memahami motivasi di balik kepatuhan anak ini, karena beda alasan, beda juga dampaknya ke hubungan kita dengan anak ke depannya.
Kalau anak nurut karena sayang, mereka akan merasa nyaman dan aman dengan orang tuanya. Mereka tidak segan untuk cerita apa pun, jujur, dan tetap berperilaku baik meskipun tidak diawasi.
Nah, beda cerita kalau anak nurut karena takut. Biasanya, mereka cenderung tertutup, menjaga jarak, dan hanya berusaha terlihat baik di depan orang tua agar tidak kena marah atau hukuman.
Memahami perbedaan ini penting, karena pola asuh kita bisa berpengaruh besar ke perkembangan mental dan emosional anak. Kita tentu ingin hubungan yang sehat dan hangat sama anak. Iya kan?
Bukan hubungan yang bikin mereka merasa tertekan atau takut. Maka dari itu, mari kita gali lebih dalam perbedaannya, anak nurut karena sayang dan anak nurut karena takut.
Anak Nurut Karena Sayang
Kalau anak nurut karena sayang, biasanya hubungan antara orang tua dan anak terasa hangat dan penuh kepercayaan. Mereka tidak takut untuk dekat, malah merasa nyaman banget.
Ini dia empat ciri anak yang nurut kepada orang tua karena sayang:
1. Merasa Nyaman Bersama Orang Tua
Anak yang nurut karena sayang akan menganggap orang tua seperti “zona aman” mereka.
Mereka senang menghabiskan waktu bersama, tidak merasa tertekan, bahkan sering mencari perhatian dengan cara yang manis. Kenyamanan ini membuat anak merasa diterima apa adanya.
2. Sering Curhat dan Terbuka
Karena rasa sayangnya, anak tidak segan cerita soal apa pun, mulai dari masalah sekolah, teman, sampai perasaan pribadinya.
Orang tua jadi tempat pertama mereka mencari solusi, bukan malah kabur atau sembunyi.