Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Kepatuhan anak yang didasari rasa sayang itu tulus, nggak tergantung apakah orang tua ada di situ atau nggak. Misalnya, mereka tetap jujur, menjaga sikap, dan tahu batasan walau lagi sendirian.
Anak yang tumbuh dengan kasih sayang biasanya punya rasa percaya diri yang baik. Ini membuat mereka mudah bersosialisasi, nggak takut salah, dan terbiasa jujur karena tidak khawatir akan dihukum.
Pola asuh yang berbasis pada rasa sayang akan menciptakan hubungan yang sehat antara anak dan orang tua. Anak merasa dicintai, dihargai, dan didengar.
Efeknya, mereka tumbuh jadi pribadi yang lebih percaya diri, empati, dan punya kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu, anak juga cenderung lebih bahagia dan punya kontrol emosi yang stabil.
Intinya, kasih sayang itu investasi jangka panjang yang membuat anak tidak hanya patuh, tapi juga jadi orang baik di masa depan.
Kalau anak nurutnya karena takut, itu beda banget rasanya dibanding karena sayang. Kepatuhannya cuma di di depan aja, tapi sebenarnya di dalam hatinya lain cerita.
***
Berdasarkan pengalaman, ada 4 ciri anak yang nurut kepada orang tua karena takut:
1. Menjaga Jarak dengan Orang Tua
Anak yang takut dengan orang tua biasanya tidak merasa nyaman untuk dekat. Mereka lebih memilih jaga jarak, baik secara fisik maupun emosional.
Bukan karena nggak sayang, tapi karena takut dimarahi, dikritik, atau bahkan dihukum kalau berbuat salah.
2. Enggan Curhat
Anak jadi lebih tertutup dan jarang cerita soal masalah atau perasaannya. Mereka khawatir curhat malah jadi bahan ceramah atau dimarahi.
Akhirnya, mereka lebih memilih memendam atau cerita ke orang lain, yang belum tentu kasih solusi yang tepat.
3. Patuh Hanya di Depan Orang Tua