Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Pengetahuannya ini menambahkan fakta bahwa derajat intelektualnya mengenai perburungan, menurut apresiasi saya, sudah kategori top.
Sehingga, menjadi lengkap karena selain pengetahuannya yang top, juga keterampilannya yang saya yakini tak hanya terampil meramu makanan bergizi bagi Kolibri seperti terampilnya pihak berwenang yang meramu makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi juga tentu terampil merawat burung.
Keponakan yang kecil antusias ketika diajari meramu makanan bergizi bagi Kolibri ini. Ia terlihat mencermati. Dan, selalu merespons secara cepat saat kakak sepupunya (keponakan yang besar) memberi semacam tutorial meramu makanan bergizi bagi Kolibri yang baru diterimanya.
Ini pun menjadi tanda-tanda pada dirinya bahwa, seperti di atas sudah disebut, ia memiliki hobi memelihara burung. Meskipun, sekali lagi, ia belum memiliki pengalaman seperti pengalaman kakak sepupunya.
Dan, saya merasa bahwa sikapnya yang care terhadap burung merupakan indikasi yang mulia. Sebab, dari poin ini, dapat diketahui bahwa mereka memiliki sikap yang positif terhadap burung, yang belum tentu orang lain memilikinya.
Jadi, jelas bahwa kedua keponakan laki-laki saya memiliki kompetensi yang lengkap dalam hobinya di bidang perburungan. Yaitu, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang positif dalam memelihara burung.
Ketika dikembangkan berdasarkan kerangka berpikir yang positif, hobi yang seperti ini sangat mungkin mengarah ke aktivitas produktif, yang boleh disebut sebagai life skill.
Yaitu, keterampilan hidup yang memang harus dimiliki oleh setiap orang agar survive di dalam menjalani keberlangsungan hidupnya di tengah-tengah dinamika kehidupan, yang semakin lama semakin banyak dan beragam tantangan.
Karenanya, dalam konteks perhobian, terlebih terhadap anak-anak yang dapat dipastikan (masing-masing) memiliki hobi perlu mendapat pendampingan. Baik pendampingan oleh orangtua maupun guru.
Yang dimaksudkan pendampingan adalah membantu memastikan dan mengawal anak-anak agar tumbuh kembang hobi yang dimilikinya memberi efek positif terhadap keberlangsungan hidupnya.
Sebab, bukan mustahil, ada anak yang memiliki hobi yang berdampak kurang produktif di dalam keberlangsungan hidupnya.
Hobi memelihara burung, ikan, tanaman, memasak, basket, menari, menggambar, menyanyi, menulis, sepak bola, dan menyulam, misalnya, adalah hobi-hobi yang mengarah ke aktivitas produktif, tak lain dan tak bukan sebagai life skill yang melekat dalam diri anak.
Hanya, memang, aktivitas baik ini harus tetap dikontrol. Agar, tak berlebihan. Misalnya, hingga menghabiskan waktunya untuk hobi, sementara tanpa memerhatikan aktivitas yang lain, ini jelas sudah menjadi adiksi atau kecanduan.
Pada poin inilah peran orangtua dan guru, yang sudah disebut di atas, yaitu memastikan dan mengawal tumbuh kembang hobi anak, sebagai langkah yang penting.
Tak membiarkan anak begitu saja beraktivitas dalam hobinya. Sebab, anak masih sangat membutuhkan pendampingan.