Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Akbar Pitopang
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Akbar Pitopang adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kesiapan Guru Muda di Dunia Pendidikan

Kompas.com - 22/02/2025, 18:32 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dunia pendidikan terus berkembang, maka semestinya peran guru-guru muda diharapkan makin menonjol dengan segala inovasinya.

Mereka hadir sebagai wajah baru di dunia pendidikan menggantikan para senior yang mulai memasuki masa purnabakti.

Keberadaan guru muda membawa harapan besar bagi sekolah dan dunia pendidikan, dengan semangat yang tinggi serta kecakapan teknologi yang lebih mumpuni.

Namun, apakah semua guru muda benar-benar siap mengemban amanah ini?

Ketika berbicara tentang guru muda mungkin banyak yang membayangkan ialah sosok yang energik, penuh ide segar, serta mahir dalam teknologi digital. 

Guru muda diharapkan mampu menghadirkan inovasi dalam pembelajaran dengan menciptakan suasana kelas yang lebih interaktif.

Memanfaatkan berbagai platform (daring dan luring) untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Tetapi, ekspektasi tidak selalu sejalan dengan realita di lapangan.

Faktanya, tidak semua guru muda memiliki semangat juang yang tinggi. Ada sebagian dari guru muda yang justru menunjukkan sikap kurang produktif, enggan berinovasi, dan bahkan terkesan pasif dalam mengembangkan kompetensi diri. 

Jika hal ini dibiarkan, tentu akan berdampak negatif bagi kemajuan dunia pendidikan.

Beberapa guru muda justru terlihat lebih nyaman berada di zona aman. Mereka hadir di kelas tanpa ada usaha lebih untuk membuat pembelajaran lebih menarik.

Padahal generasi alpha saat ini sangat membutuhkan pendekatan yang lebih kreatif dan inspiratif.

Di sisi lain, ada pula guru muda yang cenderung enggan mengikuti pelatihan. Dengan alasan kesibukan atau kurangnya minat. mereka melewatkan berbagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri.

Meskipun banyak pelatihan saat ini bisa diakses dengan mudah secara daring. Namun, tetap saja ada yang memilih untuk tidak berpartisipasi.

Dalam dunia administrasi, guru muda kerap diharapkan menjadi garda terdepan. karena dengan keterampilan teknologi yang lebih baik dibandingkan guru senior. para guru muda sering diminta membantu dalam berbagai urusan administratif. 

Sayangnya, ada juga guru muda yang justru memilih menghindar bahkan melimpahkan tugas tersebut kepada rekan sejawatnya (guru muda yang lain) di sekolah tersebut.

Ketimpangan ini menciptakan suasana yang kurang kondusif di lingkungan sekolah. Guru muda yang rajin dan berdedikasi merasa terbebani oleh mereka yang kurang berkontribusi. 

Ketika kerja tim tidak seimbang maka gesekan antar guru pun bisa saja terjadi. Alih-alih menjadi agen perubahan baru bagi dunia pendidikan. Oknum guru muda justru bisa menjadi sumber masalah jika tidak dikelola dengan baik.

Padahal, keberadaan guru muda seharusnya menjadi simbol perubahan dan kemajuan. Dengan semangat kolaborasi guru muda bisa saling mendukung untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan atau sekadar mengandalkan rekan kerja lainnya.

Adalah benar bahwasanya menjadi guru bukan sekedar profesi melainkan panggilan jiwa. Guru muda harus menyadari bahwa mereka memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan masa depan generasi mendatang. Jika mereka hanya bekerja setengah hati maka dampaknya akan terasa dalam jangka panjang.

Saatnya bagi guru muda untuk membuktikan bahwa mereka hadir untuk perubahan positif. guru muda harus lebih aktif dalam mengembangkan diri, baik melalui pelatihan, seminar, maupun berbagi praktik baik dengan sesama pendidik. 

Dunia pendidikan tidak bisa maju jika para pelakunya enggan untuk terus belajar. Kreativitas dan inovasi adalah dua aspek yang tidak boleh diabaikan. 

Dengan memanfaatkan teknologi maka guru muda dapat menciptakan metode pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Tidak perlu takut mencoba hal baru karena keberanian untuk melangkah adalah kunci kemajuan.

Kolaborasi menjadi kunci sukses seorang guru. Tidak ada yang bisa bekerja sendirian dalam dunia pendidikan. Guru muda harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan sesama rekan kerja ---yang lebih senior maupun sesama guru muda.

Jika ada guru muda yang merasa malas dan kurang termotivasi mungkin inilah saatnya untuk refleksi diri.

Apakah selama ini sudah memberikan yang terbaik bagi siswa?
Apakah sudah cukup berkontribusi untuk sekolah dan dunia pendidikan?

Perubahan tentu tidak terjadi dalam semalam. Namun, langkah kecil yang konsisten bisa menciptakan dampak besar. 

Jika setiap guru muda mulai menanamkan semangat untuk berkembang. maka perlahan tapi pasti, dunia pendidikan akan bergerak ke arah yang lebih baik.

Tidak ada yang mustahil jika ada kemauan. Seorang guru muda harus selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Jangan terjebak dalam kebiasaan yang membuat diri stagnan. 

Ingatlah bahwa siswa membutuhkan sosok guru yang inspiratif dan berdedikasi. bukankah guru kencing berdiri, murid bisa kencing sambil berlari? he he he.

Seorang guru muda yang produktif adalah yang tidak akan puas dengan apa yang sudah diketahui. melainkan terus mencari cara untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan.

Dunia pendidikan membutuhkan lebih banyak guru muda yang memiliki semangat juang tinggi. guru muda yang tidak hanya hadir di kelas tetapi juga menghadirkan perubahan yang nyata. guru muda yang tidak hanya mengajar tetapi juga menginspirasi.

Jika seorang guru muda mulai merasa kehilangan motivasi maka ingatlah kembali alasan mengapa memilih profesi ini. Pendidikan adalah ladang amal pahala. tempat di mana ilmu dan kebaikan bisa terus berkembang.

Setiap usaha yang dilakukan akan memberikan manfaat. tidak hanya bagi anak didik tetapi juga bagi diri guru muda.

Masa depan pendidikan ada di tangan guru muda. Jika memilih untuk terus berkembang maka dunia pendidikan akan maju. Namun, jika guru muda hanya "berjalan di tempat" maka tantangan besar menanti.

Saatnya bangkit dan bergerak. Saatnya membuktikan bahwa guru muda adalah harapan baru bukan "beban baru". Dunia menunggu peran guru muda membangun masa depan pendidikan yang lebih baik.

Guru muda pasti bisa; bisa karena biasa, bukan karena manja.

Semoga ini bermanfaat.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Guru Muda Siap Maju atau Masalah Baru Dunia Pendidikan?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau