Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bagaimana Pemanfaatan Dana Desa di Lembang Bau?

Kompas.com - 23/02/2025, 13:20 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sedekade Dana Desa digulirkan pemerintah pusat, secara khusus di Lembang Bau, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan dampak signifikan untuk masyarakat.

Apa saja yang sudah dimaksimalkan oleh perangkat desa di di Lembang Bau, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja?

Melalui kepemimpinan kepala lembang (kepala desa) muda, Karman Loda, S.Pd.; Lembang Bau yang terisolir secara perlahan mulai bersemi dan memperkenalkan diri ke mata dunia.

Seperti diketahui bahwa dana desa ditujukan untuk pembangunan desa dan membuat sejahtera warga desa. Kepala Lembang Bau benar-benar memanfaatkan pengalokasian dana desa di sana.

Saat ini pun Lembang Bau telah menjadi salah satu buah bibir di sektor pariwisata. Bukan hanya di lingkup dalam negeri tetapi sudah tembus ke mancanegara.

Keindahan dua objek wisata alam andalan di Lembang Bau, yakni Tebing Romantis Kendenan dan Wisata Alam Ollon telah mengundang para wisatawan. 

Lembang Bau pada sepuluh tahun yang lalu dikenal sebagai salah satu wilayah terisolir dengan jalur ekstrim di bagian barat Kabupaten Tana Toraja.

Untuk bisa mencapai Lembang Bau, hanya ada dua opsi jalan, yakni jalan utama dari Kota Makale ke Buakayu dan satu lagi berupa jalan rintisan yang berbatasan dengan kabupaten Enrekang.

Topografi wilayah Lembang Bau yang berupa rangkaian pegunungan, padang savana, tanah berbatu campur pasir dan cuaca yang cenderung panas membuat sumber mata pencaharian sebagai petani pun terbatas.

Seiring bergulirnya program Dana Desa, maka Lembang Bau mulai berbenah. Pemerintah Lembang pertama-tama berbenah pada sektor infrastruktur jalan.

Jalan utama masuk Lembang Bau dari Buakayu yang dulunya berupa jalur sepeda motor dan kuda saja, kini telah selesai dilebarkan dan dirabat beton. 

Jika dulunya hanya jenis mobil 4x4 dan double gardan yang bisa bersolek di keindahan savana Lembang Bau, saat ini mini bus dan bus kecil muatan 18 kursi sudah bisa tiba di Ollon.

Sementara, jalan rintisan penghubung ke Kabupaten Enrekang juga sementara dikerjakan oleh pemerintah Lembang Bau. Kepala Lembang, Karman Loda selalu turun tangan langsung ke lokasi bersama warganya. 

Dengan terbukanya akses jalan ke Kabupaten Enrekang, maka akan mempermudah pula proses perdagangan hasil bumi dari Lembang Bau ke pasar sayur di Pasar Sudu.

Berbicara tentang pertanian, pemerintah Lembang Bau secara rutin mengalokasikan dana desa untuk pengadaan bibit unggul jagung, kacang tanah, bawang merah dan beberapa jenis palawija lainnya. Produk pangan lokal inipun secara perlahan menjadi hasil tani andalan dari Lembang Bau.

Sistem gotong-royong yang masih lestari dalam mengangkat pekerjaan di Lembang Bau sangat berpengaruh pula untuk efektifitas pemanfaatan dana desa di sana. Pengelolaan dana secara swadaya telah memberikan dampak positif bagi warga setempat.

Selain memanfaatkan dana desa untuk pembangunan infrastruktur jalan, pemerintah Lembang Bau juga memanfaatkan dana desa untuk pembangunan sarana dan prasarana air.

Ketersediaan air telah menjadi tantangan warga Bau sejak lama. Melalui dana desa, pipa-pipa pengairan kini banyak memudahkan warga dalam hal konsumsi air bersih dan memenuhi kebutuhan ternak mereka.

Ternak liar berupa sapi, kuda dan kerbau adalah tambahan sajian pesona wisata di Lembang Bau. Ketersediaan air turut mendukung kesejahteraan ternak liar yang tersebar luas di padang savana dan hutan di sekitarnya.

Dua objek wisata andalan Lembang Bau, yakni Tebing Romantis dan Ollon terus berbenah dan berkembang karena sentuhan dana desa ini.

Bumdes selaku pengelola objek wisata memanfaatkan dana desa melalui perbaikan infrastruktur jalan, toilet, penanganan sampah dan beberapa item sarana pendukung lainnya.

Peningkatan mutu sarana pendidikan dan kesehatan juga selalu mendapatkan sentuhan dana desa. Dalam lima tahun terakhir para petugas kesehatan dari Puskesmas Buakayu banyak tertolong dengan baiknya fasilitas pelaksanaan Posyandu di sana. 

Sementara di kalangan guru, akses jalan ke sekolah juga mulai membaik. Sepeda motor bebek dan matic sudah bisa mencapai semua sekolah yang ada di sana, termasuk yang salah satu sekolah yang ada di kampung Nusa, dekat perbatasan Enrekang dan Pinrang.

Kesimpulannya, penggunaan dana desa di Lembang Bau benar-benar bisa meningkatkan mobilitas dan kesejahteraan warga lokal di sana.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pemanfaatan Dana Desa di Lembang Bau, Kabupaten Tana Toraja"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Aktivitas Nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke?

Bagaimana Aktivitas Nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke?

Kata Netizen
Butuh Berapa Lama Makanan Berbahan Tepung 'Mengendap' di Perut?

Butuh Berapa Lama Makanan Berbahan Tepung "Mengendap" di Perut?

Kata Netizen
Mengapa Jomlo Tidak Selalu Berarti Kesepian?

Mengapa Jomlo Tidak Selalu Berarti Kesepian?

Kata Netizen
Cerita Pengorbanan Pengurus RT yang Perlu Kamu Ketahui

Cerita Pengorbanan Pengurus RT yang Perlu Kamu Ketahui

Kata Netizen
Seberapa Besar Nasionalisme Diaspora Indonesia lewat Karya?

Seberapa Besar Nasionalisme Diaspora Indonesia lewat Karya?

Kata Netizen
Bagaimana Pemanfaatan Dana Desa di Lembang Bau?

Bagaimana Pemanfaatan Dana Desa di Lembang Bau?

Kata Netizen
Sebenarnya Apa Sih Jabatan Fungsional Dokter Hewan?

Sebenarnya Apa Sih Jabatan Fungsional Dokter Hewan?

Kata Netizen
Kesiapan Guru Muda di Dunia Pendidikan

Kesiapan Guru Muda di Dunia Pendidikan

Kata Netizen
Belum Banyak Warga Kota Kupang Tahu Ada Cek Kesehatan Gratis

Belum Banyak Warga Kota Kupang Tahu Ada Cek Kesehatan Gratis

Kata Netizen
Tren #KaburAjaDulu hingga FOMO Anak Muda Kita

Tren #KaburAjaDulu hingga FOMO Anak Muda Kita

Kata Netizen
Efisiensi Anggaran Dimulai dari Rumah

Efisiensi Anggaran Dimulai dari Rumah

Kata Netizen
Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Kata Netizen
100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

Kata Netizen
Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kata Netizen
Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau