Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efa Butar butar
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efa Butar butar adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ramadan Tiba, Tren Baju Lebaran Apa Tahun Ini?

Kompas.com - 26/02/2025, 23:28 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dengan begitu, dipastikan warna pakaian akan tampak cantik saat Anda kenakan, dapat pula meningkatkan rasa percaya diri dan tidak ada lagi drama merasa kusam saat Hari Raya hanya karena salah pilih warna pakaian.

Tidak masalah jika ternyata pada akhirnya Mocha Mousse tidak cocok di kulit Anda, tak usah dipaksakan. Masih banyak opsi warna lain yang oleh Pantone sendiri memang disuarakan akan ramai digunakan tahun ini. 

Jangan terjebak pakaian fast fashion

Selain Personal Color Test, sebaiknya hindari membeli pakaian fast fashion. Saya akan remind kembali bagaimana Anda tergoda dengan tren shimmer tahun lalu namun kini hanya menumpuk di lemari saja - Bagus jika ternyata Anda terus menggunakannya hingga kini.

Daripada mengikuti tren bahan dan model pakaian yang ramai digunakan tahun ini, akan lebih baik jika membeli bahan sendiri dan menjahit model yang sesuai dengan bentuk badan Anda.

Sudah bukan rahasia, berburu baju tren di berbagai e-commerce berpotensi bikin pakaian sama dengan orang lain.

Lucu sekali lagi silaturahmi ke rumah saudara, tiba-tiba bertemu orang lain yang bajunya samaan. Lagi jalan, bajunya sama dengan orang lain.

Lagi nongkrong ke mall, bajunya sama dengan orang lain. Ujung-ujungnya, baju terasa sangat pasaran.

Wajar, produsen tentu akan menyiapkan produknya dalam jumlah tertentu untuk dipasarkan. 

Dengan menjahitkan bahan pakaian sesuai model yang diinginkan, selain bisa dibentuk sesuai ukuran badan, model yang didesign sendiri atau terinspirasi dari berbagai referensi, tentu akan membuat penggunanya tampil berbeda dalam konteks yang positif dibandingkan orang lain. Tidak akan ada pula drama baju yang sama.  

Tidak ada masalah jika warna sama dengan orang lain selama modelnya berbeda. Yang repot adalah mengikuti tren yang hanya berlaku di satu musim saja. Menjahitkan baju dengan design sendiri membuat pakaian lebih variatif dan bisa digunakan di berbagai kebutuhan lain ke depan.

Utamakan kualitas dibandingkan kuantitas

Untuk mendapatkan Baju Lebaran yang terbaik, pastikan pula bahan pakaian yang Anda beli terbuat dari bahan yang nyaman dan tahan lama seperti satin, silk, atau linen.

Quality over quantity. Agak mahal memang, namun jika ternyata masa pakai lebih panjang, menawarkan kenyamanan dan kita berkontribusi menjaga Bumi dari tambahan sampah pakaian, kenapa tidak? 

Pilih desain pakaian yang tidak hanya nyaman saat digunakan Hari Raya saja, tapi bisa digunakan pula di berbagai acara lain seperti pernikahan teman, atau sekedar menghadiri acara formal lainnya.

Tapii, sebelum berburu pakaian, jangan lupa siapkan hati juga yaaa, bagi teman-teman yang merayakan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tren Warna Baju Hari Raya Mencuat, Bijak Berbelanja Agar Pakaian Tak Jadi Sampah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau