Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sebuah pengalaman dan pembelajaran yang didapat terkait memberi parsel lebaran dari SD Plus Al Ghifari Kota Bandung.
Apalagi selama Ramadan ini bukan hanya berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang membentuk karakter siswa melalui kegiatan nyata.
Setiap tahun, para siswa terlibat dalam pembuatan parsel Lebaran yang akan dibagikan kepada warga sekitar yang membutuhkan, seperti warga kurang mampu, dhufa, panti asuhan, lansia, dan warga yang berhak lainnya.
Kegiatan ini bukan sekadar aksi sosial, tetapi juga "laboratorium keterampilan" bagi siswa, di mana mereka belajar melalui pengalaman langsung. Mereka terlibat dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan, pengumpulan dana, pemilihan bahan, hingga perakitan parsel.
"Parsel Lebaran di SD Plus Al Ghifari bukan sekadar berbagi, tetapi merupakan laboratorium keterampilan bagi siswa," ujar Djadjang Djuniardi, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SD Plus Al Ghifari, di Bandung, Kamis, (20/3/2025).
"Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mengaplikasikan ilmu mereka dalam kehidupan nyata. Melalui kegiatan ini, siswa belajar mengelola keuangan, bekerja sama, berkreasi, dan menanamkan nilai-nilai luhur." ungkapnya lagi.
Kegiatan ini, menurut Kepala Sekolah, adalah wujud nyata dari pendidikan karakter yang diintegrasikan dengan pembelajaran akademik.
Dengan demikian, pembuatan parsel Lebaran di SD Plus Al Ghifari adalah pengalaman belajar yang holistik. Siswa tidak hanya mengasah keterampilan praktis, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang berbagai mata pelajaran.
Mereka belajar bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya terbatas pada buku teks, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Setiap parsel yang mereka buat adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang ditanamkan, keterampilan praktis yang diasah, dan kreativitas yang dikembangkan.
Mengasah Keterampilan Praktis dan Kreatif
Proses pemilihan dan pembelian bahan-bahan parsel menjadi langkah awal yang penting. Siswa belajar membandingkan kualitas dan harga, memilih produk yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan. Kegiatan merangkai dan mendekorasi parsel melatih kreativitas siswa.
Mereka belajar memadukan warna, bentuk, dan tekstur untuk menciptakan parsel yang menarik dan unik. Keterampilan motorik halus dan koordinasi mata-tangan juga terasah dalam proses ini.
Pemanfaatan bahan-bahan daur ulang menjadi nilai tambah dalam kegiatan ini. Siswa belajar mengubah barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Mereka mengembangkan kreativitas dan kesadaran lingkungan dengan menciptakan parsel yang ramah lingkungan.
Setiap parsel yang dihasilkan adalah cerminan dari ide-ide kreatif dan keterampilan praktis yang telah mereka pelajari.
Dengan demikian, pembuatan parsel Lebaran bukan hanya tentang berbagi, tetapi juga tentang mengasah keterampilan praktis dan kreatif siswa. Mereka belajar melalui pengalaman langsung, mengembangkan kemampuan yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan.