Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Tak jarang saya mendapati klien yang mengeluhkan masalah soal tidak kunjung gemuk padahal merasa sudah banyak makan.
Rata-rata klien yang mengeluhkan masalah tersebut masih remaja yang mulai memperhatikan penampilan fisik.
Menanggapi keluhan seperti itu, saya mencoba menggali informasi soal bagaimana kebiasaan makannya selama ini.
Mengetahui pola kebiasaan makan para klien memang menjadi faktor kunci sebelum mulai melakukan pemeriksaan yang lain dan agar tidak melenceng ke mana-mana.
Keluhan terkait sudah makan banyak tapi berat badan tak kunjung naik sudah sering saya temui. Namun, ketika saya mencoba menggali akar masalahnya, rata-rata hampir sama.
Mereka yang mengeluhkan masalah tersebut rata-rata mengorbankan waktu makan yang lain, alias melewatkan makan.
Misalnya, seharusnya orang itu sudah mulai makan siang, namun ia melewatkan waktu makan siang dan baru mulai makan di sore hari dengan porsi yang lebih banyak.
Selain itu, alasan lain mengapa berat badan seseorang tak kunjung bertambah padahal sudah merasa banyak makan adalah faktor makanan apa yang dimakan.
Mereka merasa sudah banyak makan nasi sebagai sumber karbohidrat utama. Namun, hal yang perlu diketahui adalah makan banyak nasi itu tidak akan bisa menaikkan berat badan dengan mudah. Apalagi ketika melihat pola makannya yang berantakan.
Beberapa orang yang memiliki kecenderungan gizi kurang, akan melaporkan apa yang dimakan secara berlebihan alias overestimate. Alhasil, dari laporan itu malah membuat saya tidak yakin apakah benar jumlah makanan yang dikonsumsi sebanyak itu.
Untuk menaikan berat badan, jangan hanya kuantitas yang diperbanyak. Fokus juga pada kualitas, pilih makan beragam yang mengandung gizi seimbang. Tidak hanya karbohidrat yang dibutuhkan untuk menaikan berat badan, gizi lain seperti lemak dan protein juga penting dicukupi.
Faktor penting yang perlu diingat ketika ingin menaikkan berat badan adalah jangan hanya kuantitas makan yang diperbanyak, kualitas makan juga mesti diperhatikan.
Pilih makanan yang beragam dan mengandung gizi seimbang. Untuk menaikkan berat badan, bukan hanya karbohidrat yang dibutuhkan, melainkan gizi lain seperti lemak dan protein juga penting untuk juga dikonsumsi secara seimbang.
Apalagi bagi orang-orang di masa pertumbuhan, kebutuhan protein sangat penting untuk dipenuhi, Protein hewani seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu bisa dipilih karena jenis-jenis makanan tersebut mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan protein nabati seperti kacang-kacangan.
Mengonsumsi protein bukan berarti menghindari lemak, lemak juga masih dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi hormon. Kadar lemak dalam tubuh yang terlalu rendah terutama pada wanita bisa berdampak pada siklus menstruasi dan memengaruhi kerja hormon esterogen.