Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Krisanti_Kazan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Krisanti_Kazan adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kesehatan Mental Gen Z, dari Dunia Maya ke Aksi Nyata

Kompas.com - 30/07/2024, 23:27 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Perbendaan kentara antara Gen Z dan generasi-genarasi lainnya adalah tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap isu-isu sosial, termasuk kesehatan mental.

Apalagi dengan kemudahan akses informasi dan konektivitas melalui media sosial, Gen Z telah memanfaatkan platform ini untuk mengedukasi, mendukung, dan menginspirasi satu sama lain.

Menariknya lagi para Gen Z mampu membawa perubahan dari diskusi di dunia maya ke dunia nyata melalui berbagai kegiatan, kampanye, dan program yang nyata.

Peran Media Sosial

Kesehatan mental telah menjadi topik yang kerap diperbincangkan dan makin mendapat perhatian di kalangan Gen Z.

Gen Z ini lebih terbuka mengenai perjuangan mereka sendiri dengan isu kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres.

Selain itu Gen Z lebih cenderung mendiskusikan masalah kesehatan mental secara terbuka di platform media sosial. Secara tidak langsung ini membantu mengurangi stigma dan mendorong orang lain untuk berbicara tentang pengalaman mereka.

Pada akhirnya media sosial di tangan Gen Z dijadikan media sosial sebagai bentuk mempromosikan kesadaran kesehatan mental.

1. Cerita Pribadi. Berbagi cerita pribadi tentang perjuangan mereka dengan masalah kesehatan mental membantu orang lain merasa tidak sendirian.

Cerita-cerita ini sering kali disertai dengan saran dan sumber daya untuk mendapatkan bantuan.

2. Kampanye Kesadaran. Banyak anggota Gen Z yang memulai kampanye kesadaran kesehatan mental di media sosial.

Mereka menggunakan tagar (#) untuk mengumpulkan dukungan dan menyebarkan pesan positif tentang pentingnya kesehatan mental.

3. Konten Edukatif. Gen Z juga menciptakan dan membagikan konten edukatif tentang kesehatan mental.

Ini bisa berupa infografis, video, atau postingan blog yang memberikan informasi tentang gejala, cara mendapatkan bantuan, dan strategi untuk mengelola stres dan kecemasan.

Dari Dunia Maya ke Aksi Nyata

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau