Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Krisanti_Kazan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Krisanti_Kazan adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kesehatan Mental Gen Z, dari Dunia Maya ke Aksi Nyata

Kompas.com - 30/07/2024, 23:27 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Selain membuat diskursus menarik seputar kesehatan mental, Gen Z mengambil langkah konkret di dunia nyata.

1. Komunitas Pendukung

Gen Z telah membentuk kelompok pendukung di sekolah, universitas, dan komunitas lokal.

Kelompok-kelompok ini menyediakan ruang aman bagi anggota untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental dan mendapatkan dukungan dari teman sebaya.

2. Acara dan Workshop

Mereka juga menyelenggarakan acara, seminar, dan workshop tentang kesehatan mental.

Kegiatan ini sering kali melibatkan ahli kesehatan mental yang memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada peserta.

3. Advokasi Kebijakan

Banyak dari mereka yang terlibat dalam advokasi untuk kebijakan yang lebih baik terkait kesehatan mental.

Gen Z mampu bekerja sama dengan organisasi non-profit, pemerintah, dan institusi pendidikan untuk mendorong perubahan kebijakan yang mendukung kesejahteraan mental.

4. Aksi Sosial dan Penggalangan Dana

Gen Z juga aktif dalam mengorganisir aksi sosial dan penggalangan dana untuk mendukung organisasi yang bergerak di bidang kesehatan mental.

Lewat jaringan mereka untuk menggalang dana dan menyebarkan informasi tentang pentingnya mendukung kesehatan mental.

Dampak dan Masa Depan

Pengaruh Gen Z dalam bidang kesehatan mental sangatlah besar. Keberanian yang Gen Z lakukan secara terbuka dan bertindak nyata, mereka mengubah cara kita memandang kesehatan mental.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau