Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Terlebih lagi jika tak memiliki dana darurat yang cukup, kita akan kesulitan karena biasanya ketika terjadi resesi atau krisis akan membutuhkan waktu yang lama bisa mencapai 10 tahun agar perekonomian bisa kembali pulih.
2. Punya proteksi atau asuransi
Selain mempersiapkan keuangan diri dengan dana darurat, kita perlu siapkan langkah proteksi berupa asuransi.
Memiliki proteksi berupa asuransi ini terbilang penting, seperti misalnya asuransi untuk dana pendidikan anak dan atau asuransi kesehatan.
Dengan memiliki proteksi berupa asuransi akan menyelamatkan kita ketika resesi datang dan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, sementara di waktu yang bersamaan kita juga mengalami sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan.
Maka dari itu, dengan adanya asuransi kesehatan seperti BPJS maupun yang lainnya, pembiayaan kesehatan ini tidak seluruhnya diambil dari dana darurat.
Selain itu karena tentunya dana darurat tak bisa menjadi satu-satunya andalan, sebab dana itu pasti akan habis sementara saat krisis akan sangat sulit untuk mendapatkan penghasilan.
3. Membatasi pola konsumtif yang berlebihan
Cara lain yang bisa kita lakukan untuk menghadapi ancaman resesi adalah mengendalikan serta membatasi pola konsumtif yang berlebihan.
Jangan gampang terpengaruh sehingga membuat kita melakukan panic buying dengan membeli suatu barang dengan stok berlebiih utuk kemudian menimbunnya.
Hal seperti itu justu malah akan merugikan diri sendiri dan orang banyak. Barang yang dibeli dengan jumlah yang sangat banyak akan mengakibatkan ketersediaan barang tersebut langka yang otomatis akan membuat harga barang tersebut naik.
Jadi, tetaplah bijak dan cerdas dengan belajar mengendalikan pola konsumtif serta membeli segala sesuatunya sesuai kebutuhan.
4. Siapkan cash money untuk investasi
Jika nanti benar-benar akan terjadi resesi, maka biasanya akan terjadi kepanikan di masyarakat yang kemudian mengakibatkan gampangnya perpindahan aset, semisal kendaraan, tanah, atau bangunan.
Bagi orang yang tak siap dengan dana yang dimilikinya, mereka akan melakukan segala cara untuk menyelamatkan perekonomiannya dengan cara menjual sebagian asetnya meskipun dengan harga yang lebih rendah dari harga semestinya.