Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chaerul Sabara
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Chaerul Sabara adalah seorang yang berprofesi sebagai Insinyur. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Silaturahmi, Kunci Harmonis Hidup Bertetangga

Kompas.com - 09/11/2022, 11:48 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Terhadap kedua tetangga ini saya cuma bertanya, kapan terakhir kali mereka bertemu dan bercakap-cakap sebelum bertengkar.

Dan keduanya terdiam, tak bisa menjawab karena memang mereka sangat-sangat jarang berkomunikasi, padahal saling bersebelahan rumah.

Saya pun bertanya kembali kepada mereka, sudah berapa hari raya mereka saling mengunjungi antar tetangga untuk silahturahmi, mereka pun terdiam karena memang tidak pernah sama sekali melakukan itu.

Dari permasalahan tersebut, saya pun mengingatkan mereka untuk menjalin tali silaturahmi terkhusus di hari raya dan mengikuti kerja bakti.

Saya katakan kerja bakti ini bukan saja agar halaman rumah bersih, tetapi ini adalah ajang atau kesempatan bagi kita untuk berkumpul sesama warga, saling interaksi, saling komunikasi, saling berbagi informasi dan saling mengetahui apa yang menjadi persoalan bersama di lingkungan kita.

Dari semua persoalan antar tetangga jika dirunut, maka hampir sebagian besar berakar dari putusnya silahturahmi.

Tetangga yang silahturahminya terjalin baik boleh dikata tidak pernah tersentuh konflik. Jikapun ada, itu akan berakhir dengan sendirinya tanpa perlu campur tangan orang lain.

Silaturahmi, kunci harmonis hidup bertetangga

Silahturahmi adalah kunci dari keharmonisan kehidupan bertetangga.

Sebaik apapun individu, jika tidak pernah bersilahturahmi dengan tetangga, maka pandangan miring pasti akan selalu tertuju.

Tidak mesti harus setiap hari bersilahturahmi dengan tetangga. Mungkin bisa menyempatkan saja waktu untuk menghadiri undangan rapat RT, mengikuti kegiatan kerja bakti, saling mengundang dan menghadiri undangan hajatan tetangga dan yang lebih penting lagi saling mengunjungi saat perayaan hari raya.

Kehidupan bertetangga yang harmonis memang harus diupayakan, apalagi bagi masyarakat yang hidup di perkotaan.

Terkadang kesibukan menjadi faktor yang membuat jalinan silahturahmi dengan tetangga menjadi hal yang seringkali terlupakan.

Belajar Hidup Bertetangga ala Suku Tolaki

Membahas etika hidup bertetangga, justru saya sangat tertarik dengan kearifan masyarakat desa tempat asal istri saya, yaitu Sulawesi Tenggara.

Di sana, ada aturan yang sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat, yaitu "mesumba-sumba" atau saling menyumbang jika ada warga yang mengadakan hajatan perkawinan maupun kematian.

Pada prakteknya, setiap keluarga wajib membawa sumbangan dalam bentuk beras dan uang.
Adapun ukuran beras yang berlaku ialah tiga liter beras (kami masih menggunakan liter untuk ukuran beras bukan kilo).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Mengapa 'BI Checking' Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Mengapa "BI Checking" Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com