Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Luna Septalisa
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Luna Septalisa adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ada Faktor Pelecehan di Balik Malasnya Orang Indonesia Jalan Kaki

Kompas.com - 14/12/2022, 15:09 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Selain itu masih ada komentar atau candaan seksual, siulan, catcalling, serta suara kecupan/ciuman.

Meski korbannya sebagian besar adalah perempuan, bukan berarti laki-laki tidak bisa menjadi korban street harassment.

Banyak laki-laki yang juga mengalami street harassment di ruang publik. Dilansir dari parapuan.co sebanyak 23% laki-laki dengan rentang usia 18-34 tahun kerap mengalami street harassment.

Selain perempuan dan laki-laki, kelompok lain pun bisa mengalami street harassment, seperti kelompok minoritas (orang berkulit hitam), kaum disabilitas, hingga kelompok LGBTQ.

Tindakan street dan sexual harassment sayangnya memang sulit untuk diketahui karena biasanya dilakukan secara diam-diam dengan memanfaatkan, situasi, kondisi, dan kesempatan dalam kesempitan.

Tindakan street harassment seperti catcalling tidak sekadar terjadi dan ditujukan kepada perempuan yang terlihat cantik dan seksi. Catcalling menurut pandangan saya terjadi karena relasi kuasa dan cara pandang yang seksis terhadap perempuan.

Mereka yang melakukan tindakan pelecehan terhadap perempuan merasa lebih superior dan dominan sehingga mendorong mereka melakukan catcall kepada perempuan.

Selain itu, cara pandang mereka yang menganggap tubuh perempuan sebagai objek yang berada di bawah mereka atau inferior serta submissive sehingga menganggap perempuan harus tunduk pada kehendak dan hasrat laki-laki.

Tindakan pelecehan yang dialami kebanyakan perempuan perlu digarisbawahi bahwa tidak ada hubungannya dengan pakaian apa yang mereka kenakan.

Sebab, berangkat dari pengalaman pribadi meski sudah menggunakan pakaian tertutup yang tidak menerawang dan tidak membentuk lekuk tutub, tetap saja masih jadi korban catcalling ketika berada di transportasi umum.

Sayangnya masih ada sebagian orang yang menganggap bahwa catcalling merupakan aktivitas yang tidak membahayakan bahkan menganggap bahwa tindakan tersebut merupakan candaan atau bentuk ekspresi ketertarikan terhadap seseorang yang dinilai menarik secara fisik.

Jika alasan seseorang melakukan catcall merupakan ekspresi ketertarikan terhadap orang lain, maka itu adalah bentuk ekspresi yang tidak sopan. Alih-alih membuat orang lain senang, orang tersebut akan merasa risih dan tidak nyaman.

Jika alasan seseorang melakukan catcall merupakan bentuk candaan, maka perlu diingat bahwa itu bukanlah candaan yang lucu dan pantas.

Saya bisa mengingatkan Anda kembali terkait catcall yang dianggap candaan ini. Ada kasus Yuyun, perempuan berusia 14 tahun yang meninggal akibat diperkosa oleh sekelompok laki-laki di perjalaan pulang sekolah. Perkosaan yang dialami Yuyun bermula dari tindakan catcall yang dilakukan oleh sekelompok laki-laki tersebut.

Jadi, terkait anggapan bahwa catcall merupakan bentuk ekspresi ketertarikan atau hanya sekadar candaan, anggapan tersebut keliru dan salah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau