Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Effendy Wongso
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Effendy Wongso adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Putu Ayu, Kue Tradisional yang Cantik dan Digemari Masyarakat

Kompas.com - 19/12/2022, 13:52 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Seayu Namanya, Ini Alasan Kue Putu Ayu Disukai Masyarakat"

Minum kopi atau teh di pagi hari sebelum memulai aktivitas adalah salah satu kegiatan rutin sebagian besar masyarakat Indonesia.

Biasanya aktivitas minum kopi atau teh ini juga ditemani camilan seperti roti atau kue.

Berbicara tentang kue, Indonesia memiliki banyak sekali kue tradisional dan biasanya sebagian besar kue tradisional Indonesia ini cocok untuk dijadikan camilan di saat minum kopi atau teh pagi hari.

Kue tradisional Indonesia ini banyak dipilih sebagai camilan karena selain rasanya yang enak, harganya pun terbilang cukup murah.

Sebagai negara yang terdiri dari banyak suku, tradisi, dan budaya, Indonesia memiliki banyak warisa kuliner kue tradisional, salah satunya adalah kue Putu Ayu.

Putu Ayu merupakan kue tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah. Akan tetapi, jika melihat catatan sejarah, kue ini juga diakui berasal dari negara lain, seperti Tiongkok.

Dari penampilannya, visual kue ini terlihat sangat cantik dan menarik, sesuai dengan namanya ayu yang dalam bahasa Jawa berarti cantik.

Tak hanya penampilan visualnya yang cantik, kue ini pun memiliki rasa yang enak serta tekstur yang lembut ketika dimakan.

Kue Putu Ayu ini memiliki cita rasa yang cenderung manis dan legit, sehingga membuat kue ini tak hanya digemari orang Indonesia, melainkan juga masyarakat Asia Tenggara lainnya.

Penampilan kue tradisional yang cantik ini berasal dari warnanya yang berundak dua, warna hijau di bagian bawah dan putih di bagian atas.

Warna hijau yang terdapat pada kue ini berasal dari daun pandan, sementara warna putihnya berasal dari parutan kelapa.

Menurut Supervisor Royal Bakery and Cafe, Femy Uriana Putu Ayu termasuk dalam kategori kue basah.

"Seperti kita ketahui, dulu hingga sekarang, penganan ini umumnya dijual pedagang kue basah di pasar tradisional. Tetapi seiring perkembangan dunia kuliner Nusantara yang naik pamor, Putu Ayu juga merambah toko kue dan bakery, bahkan mal-mal di kota besar," jelasnya saat ditemui di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (16/11/2022).

Menurut Femy terdapat dua jenis kue Putu Ayu, yakni Putu Ayu original dan ada Putu Ayu ubi ungu.

Kue Putu Ayu merupakan salah satu kue tradisional yang terdapat di Royal Bakery and Cafe.Effendy Wongso Kue Putu Ayu merupakan salah satu kue tradisional yang terdapat di Royal Bakery and Cafe.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari 'Goceng'
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari "Goceng"
Kata Netizen
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Kata Netizen
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Kata Netizen
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Kata Netizen
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau