Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Jika kamu belum juga bisa melihat dan menemukan bayangan kelinci di bulan, mungkin alasannya adalah batin kamu kurang bersih. Sebab, menurut kepercayaan Tionghoa bulan adalah rumah bagi si Kelinci Giok ini.
Alkisah dahulu kala ada 10 matahari, sehingga Bumi menjadi terlalu panas untuk ditempati. Lalu, suatu hari muncullah seorang ksatria bernama Hou Yi yang datang untuk membenahi kondisi Bumi.
Ia kemudian mengambil panahnya dan membunuh 9 matahari dan menyisakan 1 matahari agar Bumi bisa jadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Berkat jasanya itu, Kaisar Langit kemudian menghadiahkannya ramuan keabadian.
Suatu waktu, salah satu murid dari Hou Yi ingin menjadi dewa dan berniat mengkhianati gurunya itu.
Ia ingin merebut ramuan keabadian yang disimpan di rumah Hou Yi. Kemudian ia menyelinap ke dalam rumah dan justru bertemu dengan Chang E, istri Hou Yi.
Mengetahui kehadian orang asing di dalam rumahnya untuk mencuri ramuan milik suaminya, Chang E tanpa pikir panjang langsung meminum ramuan itu.
Sesaat setelah ia meminumnya, tubuhnya terasa ringan dan tubuhnya berpindah ke alam dewata. Ketika menyadari tubuhnya tak lagi berada di Bumi, ia jadi sangat sedih.
Mendengar kisah istrinya yang terbang ke alam dewata, Hou Yi pun turut merasa sedih. Akhirnya ia dengan ditemani Kelinci Giok menempatkan Chang E di bulan agar ia tetap bisa bertemu dengan istrinya.
Namun ada satu cara yang mesti ia lakukan, yakni dengan membuat kue bulan setiap penanggalan 1 dan 15 lunar.
Jauh sebelum kisah tentang kue bulan, ada juga kisah tentang seorang Kaisar Langit/Kaisar Giok yang menyamar menjadi seorang jompo yang miskin.
Ia kelaparan, mengemis makanan dari kera, anjing hutan, berang-berang, dan kelinci. Hewan-hewan ini dengan senang hati membantu. Kera mengumpulkan buah-buahan, berang-berang mempersembahkan ikan, dan anjing hutan membawakan seekor kadal.
Tapi, Si Kelinci tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa memberikan rumput yang bukan makanan manusia.
Dalam kebingungan, Si Kelinci berkata, "Aku tidak bisa memberikanmu apa-apa. Jadi, santaplah diriku." Tak lama setelah mengatakan hal itu, Si Kelinci langsung melompat ke dalam panci berisi air panas yang mendidih.
Namun secara ajaib, kelinci itu tidak merasa kesakitan, tubuhnya pun tidak ditemukan luka. Ternyata ini karena sang Ksatria Langit/Kaisar Giok.