Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Luana Yunaneva
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Luana Yunaneva adalah seorang yang berprofesi sebagai Tenaga Kesehatan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Begini Cara Memaksimalkan Pikiran Anak untuk Stimulasi Baca-Tulis

Kompas.com - 17/03/2023, 11:04 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Bagi para orangtua, persoalan baca-tulis bagi anak menjadi hal yang penting dan krusial. Apalagi para orangtua dituntut untuk ekstra sabar dalam mendampingi proses belajar anak.

Untuk para orangtua yang sudah berhasil membuat anak mereka bisa membaca dan menulis, bahkan di usia dini, tentu menjadi prestasi dan kebanggaan tersendiri.

Sementara bagi mereka yang belum berhasil, tentu akan menjadi sebuah proses tersendiri yang sangat menantang.

Orangtua akan dihadapkan pada pilihan antara mengajar anak baca-tulis sendiri atau mendaftarkan anak ke guru les baca-tulis.

Hal tersebut akan menjadi dilema tersendiri bagi orangtua, namun apapun pilihan yang diambil nantinya, tidak sepatutnya dihakimi benar-salahnya.

Sampai saat ini mungkin masih terdapat sebagian orangtua yang beranggapan bahwa anak harus bisa membaca dan menulis maksimal di usia enam tahun agar tidak buta huruf.

Anggapan ini dipicu oleh anak yang dengan usia tersebut tengah disiapkan untuk masuk ke jenjang sekolah dasar (SD) dan wajib memiliki kemampuan baca-tulis.

Padahal bagi saya, kegiatan belajar membaca dan menulis adalah sebuah proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Stimulasi Penting bagi Anak

Pada proses tumbuh kembangnya, seorang anak memerlukan stimulasi. Dia sangat menyukai berbagai rangsangan, entah itu penglihatan, pendengaran, maupun sentuhan.

Anak terutama ketika mereka masih bayi, akan sangat tertarik ketika melihat benda dan warna yang baru bagi mereka. Ketika mereka melihat itu, perhatiannya pasti akan tertuju ke arah benda dan warna itu.

Pada tahap ini, bayi akan berusaha mengembangkan semua indera sensorik dan motoriknya secara maksimal untuk merasakan dan memaknai sesuatu.

Itulah sebabnya mengapa bayi kerap terlihat bengong atau melamun saat sedang melihat sesuatu, terutama sesuatu yang baru bagi mereka. Pada saat ini sebenarnya bayi sedang asyik menyelidiki dengan caranya sendiri.

Saran saya, jika Anda mendapati bayi Anda sedang melakukan hal seperti ini, lebih baik dibiarkan saja dan cukup diamati. Tidak perlu menanyakan soal apa yang dilihatnya, nama sesuatu yang dilihat, dan sebagainya.

Sebab, berbagai pertanyaan itu justru malah akan mengganggu fokus bayi yang sedang mengamati hal baru.

Dari berbagai stimulasi atau rangsangan yang diterima anak sejak kecil inilah yang kemudian akan membantu anak mencapai tahap belajar selanjutnya, yakni menulis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Kata Netizen
4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

4 Alasan Orang Indonesia Suka Makanan Pedas

Kata Netizen
Peran Vital Guru Honorer dan 'Cleansing' yang Terjadi

Peran Vital Guru Honorer dan "Cleansing" yang Terjadi

Kata Netizen
Menyikap 'Rayuan Bos', Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Menyikap "Rayuan Bos", Apa yang Mesti Dilakukan Bawahan?

Kata Netizen
Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Lembaga Survei, Elektabilitas, dan Strategi Partai

Kata Netizen
Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Dari Seorang Introvert Kita Belajar...

Kata Netizen
Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Menyemangati Anak Ketika Gagal Masuk Sekolah Favorit

Kata Netizen
Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Budget Tipis dari Klien, Terima atau Tolak?

Kata Netizen
5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

5 Cara Meningkatkan Kinerja Guru Sesuai dengan Kurikulum Merdeka

Kata Netizen
Fenomena 'Makan Tabungan', Kenapa Bisa Makin Marak?

Fenomena "Makan Tabungan", Kenapa Bisa Makin Marak?

Kata Netizen
Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Pemimpin Populis pada Pilkada 2024

Kata Netizen
Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Istri Alami Baby Blues, Bukan Berarti Manja atau Lebay

Kata Netizen
PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

PPBD dan Niat Membuat Pendidikan Berkualitas serta Berkeadilan

Kata Netizen
Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Apa yang Dipertimbangkan Sebelum Resign dari PNS?

Kata Netizen
Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Ketika Judi Online Mulai Menyasar Pelajar

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com