Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Luana Yunaneva
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Luana Yunaneva adalah seorang yang berprofesi sebagai Tenaga Kesehatan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Begini Cara Memaksimalkan Pikiran Anak untuk Stimulasi Baca-Tulis

Kompas.com - 17/03/2023, 11:04 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ketika mulai belajar menulis, anak tidak akan serta-merta langsung memegang pensil, melainkan ia akan terlebih dahulu belajar untuk menguatkan otot-otot di jari dan tangannya.

Inilah sebabnya mengapa kita kerap menemukan beragam permainan untuk melatih sensorik anak, bahkan seperti sesederhana slime. Semakin sering anak memainkan permainan ini (baca: dilatih), maka akan semakin kuat pula otot-otot jari dan tangannya.

Di sisi lain, untuk kemampuan membaca pun demikian, perlu proses yang panjang. Sebenarnya, orangtua dapat mulai mengenalkan soal membaca ini kepada anak sejak anak masih ada di dalam kandungan.

Pentingnya Bacakan Buku untuk Anak Sejak Dini

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan pentingnya mulai membacakan buku pada bayi sejak ia lahir.

Hasil riset AAP mengatakan bahwa anak yang sudah mulai dibacarakan cerita sejak ia lahir akan memiliki kosakata lebih banyak dan keterampilan penguasaan matematika yang lebih baik daripada anak-anak lain di kemudian hari.

Hal lain yang tak kalah penting terkait membacakan buku untuk anak sejak masih bayi adalah kegiatan ini bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak serta merangsang perkembangan kognitifnya.

Dengan melakukan hal ini secara rutin, anak akan belajar membangun keterampilan bahasa, sosial, emosional, dan literasinya.

Hal penting yang juga perlu diingat bagi semua orangtua yaitu anak adalah seorang peniru yang ulung. Jadi, jika orangtua sudah menunjukkan kebiasaan membaca pada anak sejak ia masih kecil, anak secara otomatis akan mempelajari kebiasaan orangtuanya dan akan secara perlahan menirunya di kemudian hari.

Maka dari itu, apabila orangtua di rumah jarang atau bahkan tidak pernah membaca di rumah, bagaimana mungkin anak mampu melihat buku dan kegiatan membaca sebagai hal yang baik?

Terkait hal ini, saya sudah melakukan dan membuktikannya sendiri pada anak saya. Sejak ia kecil, saya kerap membacakan cerita untuknya.

Kebiasaan membacakan buku cerita pada anak sebelum tidur.Kompasianer Luana Yunaneva Kebiasaan membacakan buku cerita pada anak sebelum tidur.
Ketika membacakan cerita untuknya saya pun menyesuaikan gaya bahasa dan penyampaiannya. Awalnya anak saya hanya tampak memerhatikan gambar dan warna tokoh yang ada dalam buku cerita.

Akan tetapi, saat anak saya sudah mulai mengerti dan bisa berbicara, dia mulai menyebutkan nama-nama hewan, tokoh, warna, hingga menceritakan isi suatu buku berdasarkan ingatannya.

Ketika ia menceritakan ulang suatu buku cerita, ia bisa meniru cara saya membacakannya dengan urutan cerita yang benar.

Agar kebiasaan membaca buku anak terbentuk sejak dini, di rumah saya membuat agenda membaca bersama. Dalam agenda tersebut, saya dan anak duduk bersama, lalu membaca buku masing-masing.

Meski ada anak yang masih belum bisa membaca dan ia hanya membolak-balikkan buku, saya tetap mengajaknya. Saya anggap hal itu sebagai bagian dari proses belajar membacanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Mengapa 'BI Checking' Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Mengapa "BI Checking" Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Kata Netizen
Apakah Jodohku Masih Menunggu Kutemui di LinkedIn?

Apakah Jodohku Masih Menunggu Kutemui di LinkedIn?

Kata Netizen
Pendidikan Itu Menyalakan Pelita Bukan Mengisi Bejana

Pendidikan Itu Menyalakan Pelita Bukan Mengisi Bejana

Kata Netizen
Banjir Demak dan Kaitannya dengan Sejarah Hilangnya Selat Muria

Banjir Demak dan Kaitannya dengan Sejarah Hilangnya Selat Muria

Kata Netizen
Ini yang Membuat Koleksi Uang Lama Harganya Makin Tinggi

Ini yang Membuat Koleksi Uang Lama Harganya Makin Tinggi

Kata Netizen
Terapkan Hidup Frugal, Tetap Punya Baju Baru buat Lebaran

Terapkan Hidup Frugal, Tetap Punya Baju Baru buat Lebaran

Kata Netizen
Emoji dalam Kehidupan Kita Sehari-hari

Emoji dalam Kehidupan Kita Sehari-hari

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com