Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung MSG
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Agung MSG adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Mana Lebih Baik, Beli Kereta Buatan INKA atau Impor dari Jepang?

Kompas.com - 10/04/2023, 17:36 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Baru-baru ini topik soal pengadaan kereta di Indonesia sedang ramai diperbincangkan. Terkait proses pengadaan kereta ini sering terjadi polemik dan kontroversi.

Polemik yang terjadi terkait pengadaan kereta komuter di Indonesia adalah PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memiliki rencana untuk mengimpor gerbong kereta listrik, namun di sisi lain Kementerian Perindustrian menolah rencana tersebut.

Selain itu, persoalan industri perkeretaapian nasional dalam memproduksi semua kebutuhan kereta di dalam negeri juga menjadi isu yang tak kalah penting.

Ditambah lagi dugaan praktik monopoli dalam pengadaan jasa pengamanan oleh KCI juga berimplikasi pada persaingan sektor transportasi di tanah air.

Maka dari itu, sebenarnya dalam konteks pengadaan kereta di Indonesia, manajemen risiko dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko yang terkait dengan proyek tersebut.

Lalu, bagaimana manajemen risiko dapat diterapkan dalam pengadaan kereta di Indonesia, termasuk analisis risiko, dan perlakuan risiko yang tepat.

Pengadaan Kereta, Lebih Baik Beli Bekas dari Jepang atau Buatan Baru dari INKA?

Terkait pengadaan ini, ada beberapa perdebatan, terutama soal penggunaan dana PSO (Public Service Obligation) untuk subsidi operasionalnya.

Selain itu, pengadaan material kelistrikan dan sparepart pendukung fasilitas stasiun juga menjadi perhatian.

Pada konteks pengadaan kereta ini terdapat perbedaan pandangan, memilih kereta baru buatan INKA atau impor kereta bekas dari Jepang.

Mengapa ada opsi mengimpor kereta bekas dari Jepang? Sebab, keputusan impor ini didasarkan pada pertimbangan ekonomis dan operasional. Biaya pengadaan kereta bekas dari Jepang jauh lebih murah jika dibandingan dengan membuat kereta baru.

Sebagian orang mengkritik pemerintah terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena biaya tinggi dan ketidakmampuan konsorsium Indonesia untuk membayar modal dasar.

Akan tetapi, pemerintah Indonesia mencoba menekan impor kereta bekas ini dengan membeli 16 unit kereta buatan INKA.

Persoalannya adalah, biaya yang dibutuhkan untuk membeli kereta baru buatan INKA membutuhkan biaya yang jauh lebih besar daripada mengimpor kereta bekas dari Jepang.

Alhasil, keputusan akhirnya adalah menyetujui untuk mengimpor kereta bekas dari Jepang.

Meski begitu, keputusan ini tetap menimbulkan perdebatan dan kritik dari beberapa pihak, terutama mengenai risiko kualitas dan keamanan dari penggunaan kereta bekas.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Kata Netizen
Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Kata Netizen
Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Kata Netizen
Mendaftar Sekolah Kemudian 'Waiting List', Kok Bisa?

Mendaftar Sekolah Kemudian "Waiting List", Kok Bisa?

Kata Netizen
Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Kata Netizen
Mengenang Kembali Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu

Mengenang Kembali Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu

Kata Netizen
Terus Berkembang agar Pekerjaanmu Tidak Diambil AI

Terus Berkembang agar Pekerjaanmu Tidak Diambil AI

Kata Netizen
Saatnya Sekolah Menghargai Siswanya yang Bersepeda dan Jalan Kaki

Saatnya Sekolah Menghargai Siswanya yang Bersepeda dan Jalan Kaki

Kata Netizen
Program Makan Bergizi Gratis Mesti Libatkan Peran Dokter Hewan

Program Makan Bergizi Gratis Mesti Libatkan Peran Dokter Hewan

Kata Netizen
Cerita dari Pelabuhan Anging Mammiri tentang Pedagang Asongan

Cerita dari Pelabuhan Anging Mammiri tentang Pedagang Asongan

Kata Netizen
Apakah Bisa Setahun Menulis Sebuku?

Apakah Bisa Setahun Menulis Sebuku?

Kata Netizen
Liburan Akhir Tahun, Ini 11 Rekomendasi Wisata Alam di Kota Kupang

Liburan Akhir Tahun, Ini 11 Rekomendasi Wisata Alam di Kota Kupang

Kata Netizen
Apa Harapan Terbesar Pekerja yang Rumahnya Jauh dari Kantor?

Apa Harapan Terbesar Pekerja yang Rumahnya Jauh dari Kantor?

Kata Netizen
Hal yang Menghambat Generasi Alpha Belajar

Hal yang Menghambat Generasi Alpha Belajar

Kata Netizen
Ini Caranya agar Tercapai Jadi Peneliti di Bidang IT

Ini Caranya agar Tercapai Jadi Peneliti di Bidang IT

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau